Saturday, December 2, 2006

STOP HIV/AIDS

Satu Desember diperingati sebagai Hari Aids sedunia dan banyak cara untuk merenungkan hari perlawanan ini. Dan dengan semakin meningkatnya jumlah orang yang hidup dengan Aids (ODHA) maka perlawanan untuk menghentikan penyebaran dan pendiskriminasian terhadap mereka menjadi "nyawa" dari perlawanan itu sendiri. Kurang lebih seminggu menjelang hari perlawanan ini, banyak media yang mulai mempublikasikan tentang penyebaran Aids dan hampir dapat dipastikan seluruh tempat di dunia mengalami peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS. Dan tidak ada dispensasi untuk setiap daerah, semuanya diteror oleh jumlah yang terus naik, termasuk INDONESIA.

Bahkan daerah terujung Indonesia, Irian Jaya lebih spesifik lagi Wamena menjadi daerah dengan peningkatan kasus HIV/AIDS terbanyak di Indonesia. Wamena, daerah yang ditempati oleh salah satu perusahaan luar negeri yang melakukan eksplorasi gila2an terhadap hasil bumi kita itu ternyata juga harus dihantui oleh ekplorasi HIV/AIDS yang gila2an. Kebanyakan orang memprediksi, kasus terbesar ditemui di sana karena, banyak pekerja (gua tidak mau bilang PSK karena mereka melakukan itu semua karena terjebak dalam kemiskinan struktural, jadi apa yang mereka lakukan adalah profesi...so we called pekerja) yang tidak menggunakan kondom sebagai salah satu langkah preventif pencegahan HIV/AIDS. Pekerja di sana, konon banyak melayani pekerja2 perusahaan eksplorasi itu yang dengan pembenaran jauh dari "peradaban" maka berhubungan dengan banyak pekerja tanpa latex yang menyarungi "pejantannnya" itu membuat mereka berasa ada di satu peradaban sesungguhnya. Well everybody does have they own definition about civilization or having sex with civilization its self.

Ya..bahkan hubungan seksual juga mengenal peradaban dan atas nama peradabanlah seharusnya kita berhubungan seksual dengan aman. Aman yang berarti melakukan ABC. ABSTINENCE, jangan melakukan hubungan seks sebelum waktunya (gua rasa pola ini hanya ada di Indonesia, karena kalo di dunia barat yang duluan bukan ini. Ya harus sesuai kebudayaan lah). BE FAITHFULL, jangan gonta2i pasangan. CUKUP SATU..SATU JUGA NGGA ABIS2. CONDOM,kalo keduanya ngga bisa ditahan ya sudah pake KONDOM karena kondom bisa menghalagi masuknya cairan tubuh laki2 masuk ke pasangannya. Karena HIV/AIDS menular melalui cairan tubuh, darah yang terifeksi HIV/AIDS, dan ibu hamil terinfeksi HIV/AIDS terhadap anak yang dikandungnya.

Ada satu hal lagi yang selalu diingatkan setiap kali membicarakan HIV/AIDS, yaitu JANGAN MENDISKRIMINASI ODHA. Karena pada dasarnya penyakit tersebut bukanlah penyakit hukuman Tuhan untuk mereka yang free seks. Data membuktikan bahwa banyak juga ibu2 rumah tangga yang setia terhadap satu "pejantan" malah terinfeksi penyakit itu. Ini menjadi satu definisi baru, bahwa dalam hubungan suami-istri mau enak ngga enak pake kondom bisa menjadi jalan untuk menyelamatkan pernikahan. Lagian kalo mau berbicara penyakit mana yang disebut sebagai penyakit hukuman Tuhan terhadap free sex adalah penyakit kelamin kaya raja singa, shifilis karena langsung mengenai sasaran. Anyway, manusia tidak akan pernah berhasil untuk menjadia pengacaranya Tuhan dalam hal menjustifikasi mana penyakit yang hukuman Tuhan dan mana yang tidak. Biar Tuhan mainkan peran keadilanNya sendiri toh itu keahlian Dia kan (Biar Dia sibuk dikitlah...hahahahaha). Jadi kalo kita mendiskriminasikan mereka, kita mencoba memainkan peran pengacara Tuhan itu dengan maksa. Dan kemanusiaan adalah salah satu bahasa Tuhan yang sangat mudah dimengerti oleh manusia. Atau jangan2 kemanusiaan itulah bahasa pertama Tuhan yang didengar manusia ketika lahir ke dunia. Well mari kita mengisi hidup dengan bahasa kemanusiaan itu sendiri dengan tidak mendiskriminasikan siapa pun juga, termasuk ODHA.


Mari Berpartisipasi untuk menghentikan HIV/AIDS mulai dari suara, pikiran dan hati kita sendiri. STOP HIV/AIDS RIGHT NOW!!!!

No comments: