Wednesday, December 13, 2006

Ketika Jean-Paul Satre dan Pria Berkemeja Menarik Perhatian Gadis Kupu-Kupu

Sang gadis kupu-kupu hari ini mulai menerbangkan dirinya pada satu tempat yang mampu menghadirkan aroma intelektual yang terangkum dalam barisan buku.

Tempat yang sempit dan berada di pojok sebuah episentrum Rasuna Said itu, mampu menciptakan suasana pelarian diri yang damai. Dengan barisan buku-buku tua yang mulai menua, seolah-olah mampu menelusupkan kegelisahan yang timbul saat menanti kedatangan kekasih gadis kupu-kupu. Dia kemudian tenggelam dan tenggelam dalam ribuan kata yang mampu membentuk imajinasi dan perkenalan dengan penulis-penulis terdahulu.

Ruangan yang sempit dan memanjang itu, tidak lagi terasa sempit bagi gadis kupu-kupu karena ribuan kata-kata mampu mengantarkan dia dari rak satu ke rak yang lainnya. Hingga kemudian sebaris kata menarik perhatiannya. Gadis kupu-kupu membungkuk seraya menerka, kejutan apa yang ditawarkan buku yang sengaja diletakkan di bagian paling bawah itu. J-E-A-N...Gadis kupu-kupu mulai mengeja seraya menggeser buku-buku yang menumpuk di atasnya, P-A-U-L...kembali mengeja dan sedikit membatin, Akankah ini nama dari lelaki yang ku kenal?" Gadis kupu-kupu semakin tertarik untuk membaca kelanjutan dari sebaris nama, S-A-T-R-E...Dia pun membelalakan matanya. Buku merah yang mulai terkoyak di sampulnya itu, berhasil menghapus kegelisahannya dan mengantarkannya pada satu perjumpaan yang sudah lama dibayangkannya. The Age Of Reason salah satu masterpiece dari sang penakluk eksistensi ini menjadi pertalian perhubungan yang semakin mengeratkan gadis kupu-kupu pada pikiran liarnya akan eksistensi manusia. Gadis kupu-kupu pun melangkah dengan mantap dan menjadikan pertemuannya dengan Jean-Paul Satre sebagai hal terindah yang dapat terjadi hari ini.

Dan kini, gadis kupu-kupu masih harus berhadapan pada realita bahwa dia tengah menunggu sosok yang dirindukannya yang tak kunjung datang. Di tengan hujan yang dihalangi sebuah payung besar, gadis kupu-kupu terduduk sambil berpikir bagaimana rasanya ketika rasa rindu harus bercampur dengan kegelisahan dari menunggu. Hingga pada akhirnya, alat komunikasi yang selama ini menjadi keterwakilan atas keberadaan kekasihnya yang terpuruk dalam kerinduan untuk saling mengada, menampilkan satu nama, My Ice Cream Maker. Sang kekasih pun muncul, dalam balutan kemeja bergaris yang tertutup jaket hijaunya mampu menampilkan ketertarikan yang lain bagi gadis kupu-kupu. Kekasihku terlihat begitu menarik...sangat menarik bahkan. Dan kemudian, gadis kupu-kupu membatin, Keberuntungan tengah meliputiku di tanggal yang banyak orang bilang sial ini, karena sebelum hari berakhir aku telah diberi kenikmatan melalui dua hal terindah yang tengah terjadi".

Sang kekasih pun mengantarkan gadis kupu-kupu ke tempat di mana keberadaannya di bayar dalam satuan uang, seraya mengucapkan I love u so much." Ah...Tuhan sangat berpihak padaku rupanya hari ini. Semua perhatian ini sungguh luar biasa... "I Love U Too" dan sayapnya pun terbang dengan indah.

3 comments:

ephemeralbeing said...

aku selalu membayangkan bahwa di jakarta ini ada juga pecinta buku yang juga pendiam dan kesepian sepertiku yang suka datang ke gudang buku pasfes. aku ngebayangin kita berkompetisi untuk dulu-duluan mendapatkan buku murah-tapi-bagus-banget [yang gak mesti dibaca semua, perlu ditekankan di sini]. yah, dan ternyata, orangnya itu termasuk kamu!!! kamu tau aku pernah pesan, "the plague", "the myth of sysyphus" dan "the rebel" ama si atib. aku tekin buku2 itu karena ku kebetulan benar2 tidak punya uang. buku itu dibeli orang lain, entah siapa...apakah itu kamu? yang jelas gue sediiiiih banget. karena ketiga buku itu bener2 mempengaruhi cara pandangku tentang dunia.

butterfly menikmati dunia said...

Hey...even we are lover it doesn't mean we don't compete for something that we like so much. Lagian itu namanya persaingan sehat sayang, iya nanti aku pinjemin...tenang aja...HAHAHAHAHA...I Can't help for laughing...sorry...Mari kita mengajukan satu proposal baru ke Sang Empunya Pemikiran, Moga2 in the future we'll have our own library so my books will be yours...Gimana, ide ku?

ephemeralbeing said...

that's a great idea!! ayo kita nikah!! hehehe...kok jadi ngajak nikah sih? iya pokoknya nanti kita bikin perpustakaan bareng.