Sunday, November 28, 2010

(Masih) Tentang Frau

Ah entahlah saya benar-benar lagi dibuai habis-habisan oleh Frau. Tidak hanya karena dia punya bakat yang luar biasa gila tapi juga karena dia berhasil membuat saya bernyanyi di depan umum. Frau adalah momentum kenekatan saya untuk menikmati spontanitas. Adrenalin yang mengalir keras membuat saya punya pengalaman baru bernyanyi dengan diiringi blackberry.

Setelah menjadi nekat, musik Frau selalu menikam kesadaran saya. Iya saya selalu ingin menggerakkan jemari untuk mengartikulasikan tempo yang dimainkan, persis kaya konduktor orkestra. Jadi di pagi hari, saat saya berjuang setengah mati untuk menghilangkan kantuk, saya akan meminta Winamp yang saya punya untuk memainkan lagu Frau, terlebih Salahku, Sahabatku.

Lirik lagu Frau selalu sederhana tapi sangat puitik. Saya menemukan energi yang kuat dari lirik-liriknya. Bahkan pada lagu Sepasang Kekasih yang Bercinta di Luar Angkasa, saya sangat diajak berimajinasi. Bukan hanya berimajinasi pada lirik yang dibuat tapi juga pada vokal penyanyi. Saya membayangkan apa yang terjadi jika vokalnya diganti dengan jenis suara yang lain, pasti akan menghadirkan interpretasi yang lain.

Dan khusus untuk lagu Salahku, Sahabatku, saya memiliki nilai historis sendiri. Selain karena lagu ini tiba-tiba membakar keberanian saya untuk bernyanyi, lagu ini adalah cerita sebuah persahabatan. Kelekatan hubungan dengan sahabat digambar jelas dalam lagu ini. Kadang kita menjauh dari mereka tapi hati kita tetap menyimpan kerinduan. Tidak jarang di saat-saat menjauh itulah kita justru saling mengirim kehangatan.

Ada lirik yang luar biasa dalam lagu ini menurut saya. Liriknya benar-benar membuat saya mengerti bahwa sahabat adalah sisi lain dari kesempurnaan dan kekurangan kita. Sahabat adalah keakuan kita yang menjelma dalam sosok yang berbeda. Sahabat adalah kesadaran kita yang kadang kita abaikan tapi tetap hangat untuk diminta menghidupkan mimpi. Ini dia lirik yang selalu menyimpulkan senyum dalam hati saya...

Terbersit barang sedikit kita jauh, hilanglah kita jatuh.
Terbersit barang sedikit kita jatuh,

Kau tersungkur, tersungkur, dan jauh
Lalu ku tersungkur, tersungkur, dan jatuh, dan jauh

Habiskan hati sahabatku, mencari ragu untuk dibunuh
Menangkap nyali sahabatku, mengisi jantung seakan candu.

Bagus ya liriknya. Bayangkan, kita justru diajak mencari ragu untuk kemudian dibunuh. Tidak semua orang berani mencari ragu menurut saya. Dan lirik ini tak hanya meminta kita untuk mencarinya tapi juga membunuhnya di tempat.

Setelah berhasil membunuh ragu, kita bersama sahabat dapat menangkap nyali dan mengisi jantung dengan semua itu. Rasanya tak ada yang lebih hiroik dari semua itu dalam sebuah persahabatan.

Lagu ini juga mengambarkan ketulusan dalam persahabatan. Pada akhir lagu, pesan itu disampaikan dalam lirik ini...
Petik sakit, percayai, sangka baik, takkan sulit
Beri, trima, senyum, hina, sakit, rasa, tawa sahabat.

Ah saya tak pernah bosa membayangkan menyanyikan kata akhir dalam lagu sambil membuka kedua tangan dengan lebar, agar artikulasi tawa sahabat dalam lagu tersebut semakin kuat.

Ayo para sahabat, kita cari ragu untuk dibunuh dan isi jantung dengan tangkapan nyali.
Ayo ekspresikan keberuntungan kita memiliki dan menjaga sahabat yang kita punya dengan meletakkan tangan di dada sambil menyebutkan nama-nama mereka satu per satu. Semoga, saya tetap mampu menjaga kualitas sebagai teman baik :D

Dari sekian banyak sahabat yang saya punya, saya tiba-tiba rindu pada sahabat abadi saya, Sang Sahabat Hidup. Saya rindu melekat padaNya dan melentur dengan kebebasanNya. Ayo duduk di taman lagi, yang kemarin buat saya kecanduan :D

Tuesday, November 23, 2010

Duduklah Bersamaku Tuhan

Desain by : Pablo Reinoso
Pic : www.baekdal.com
Sini...
Iya Kamu, ke sinilah.
Bangku taman ini ku sediakan untukMu.

Mengapa...mengapa malu...
Ayo jangan tundukkan wajahMu,
Aku sudah menungguMu, sejam lalu.

Iya, sejam lalu.
Usai Kau katakan, tunggu Aku di taman itu, satu jam dari sekarang.

Lalu sekarang Kau hanya tertunduk malu.
Ayo duduk di sampingku dan tautkan jemariMu pada jemariku.

Apa, tanganMu terluka? Karena Kau baru saja tergantung pada kayu penebusan itu.
Ah manusia memang tak mengerti dengan siapa mereka berhadapan.

Mari...mari aku balut lukaMu.
Iya, akan aku balut. Jadi duduklah lebih dekat.
Berhenti menunduk, biar ku lihat cahaya di wajahMu.

Hei mengapa Kau menangis?
Rupanya bukan hanya tanganMu yang terluka.
Apa mereka juga mencolok mataMu?
Manusia keparat memang, apa mereka benar-benar tidak tahu siapa yang dihadapi.

Kau ingin aku menghujamkan belati pada jantung mereka?
Kau ingin aku merobek lambung mereka?
Atau Kau ingin aku menghancurkan jari-jari kaki mereka?

.....

Mengapa Kau hanya diam?
Kau ingin aku mendekat? Baiklah aku mendekat.
Apa...aku tak dapat mendengar suaraMu...bicaralah lebih keras.
Apa...Kau terlalu pelan.
Biar aku tempelkan daun telinga di bibirMu
"Aku hanya ingin, kau duduk bersamaKu di bangku taman ini," ucapMu begitu mesra.

Teramat mesra, karena itu kali pertama aku mendengar suaraMu.
Suara kekasih hati yang rindu duduk di bangku taman yang sudah menua.
"Ini bangku kita. Hanya bangku ini yang mempertemukan kita. Duduklah bersamaKu."
Kau katakan itu semua sambil menggenggam tanganKU
Meski darah tak berhenti menetes, Kau tetap genggam tangaku.
"Duduklah bersamaKu di bangku taman ini."
Hanya itu yang Kau katakan sambil menghitung daun-daun yang berjatuhan.


Jakarta, 23 November 2010



*Saya tidak tahu, tapi saya merinding menulis ini.
Ah mungkin hanya perasaan saya saja.

Sunday, November 21, 2010

Hidup adalah PERAYAAN!

Foto by Darisman
Ingin tahu, tahun ini saya melakukan kegilaan apa untuk merayakan ulang tahun? Saya catwalk di atas meja dan nyanyi di depan teman-teman untuk pertama kalinya. EXTRAORDINARY, itu yang saya rasakan.

Awalnya, saya tidak terpikirkan untuk merayakan ulang tahun. Terakhir kali saya merayakan ulang tahun kalau tidak salah pas SD, kelas 5. Tapi itu lebih ke traktir teman-teman makan bakso dekat rumah hahahaha dan diberi kado pensil plus buku yang banyak hahahaaha.

Akhirnya saya mikir, tahun depan, saya akan memiliki awalan angka baru buat usia saya jadi kenapa ngga kita gila-gila aja tahun ini. Mumpung masih twenty of something. Loh memang kalau sudah thirty of something ngga bisa gila? Ngga juga sih, cuman being twenty of something giving you the gut to be crazy and wild. So why don't celebrate it with lots of madness.

Jadi saya undang teman-teman saya. Jumlahnya ngga tanggung-tanggung, 30 orang! Walaupun yang datang tidak genap, tapi kehadiran mereka semua sudah cukup mengkooptasi aura di Melly's Resto and Bar.

Sebelum malam perayaan tiba, tiba-tiba saja dua minggu belakangan, saya terpukau dengan lagu Frau. Frau adalah folk pop singer dari Jogjakarta. Really talented! Saya udah lama dengar dia, tapi entah kenapa baru sekarang kena guna-guna. Dari beberapa lagu dia yang luar biasa, saya terhanyut oleh lagunya yang berjudul Salahku, Sahabatku.

Saya tidak ngerti dengan aransmen musik. Tidak juga paham dengan partitur piano. Yang saya tahu, setiap kali dengar lagu ini, saya selalu ingin bernyanyi! Gilanya lagi, tiba-tiba saya jadi pede untuk nyanyi di depan umum...REALLY HAVE MY OWN STAGE!

Alhasil saya cari cara untuk mewujudkannya. Mencari pemain gitar yang bisa mengiringi tapi tidak sukses. Saya ngga putus asa, saya mencari tahu apakah ada software yang bisa membuat file lagu yang saya punya hanya memperdengarkan alunan pianonya saja.

Setelah hampir seminggu mencari cara, akhirnya malam minggu (20/11) kemarin, saya menyanyikan lagu itu untuk teman-teman terdekat saya. Rasanya deg-degan banget, bahkan saat saya menulis dan mengingat semuanya saat ini, jantung saya masih berdetak kencang! Luar biasa ketika melihat teman-teman saya begitu serius menatap dan menyimak lagu yang saya nyanyikan. Saya sempat bertindak konyol untuk membuat mereka tidak seserius itu menatap saya hahahaha.

Dengan bantuan audiocity (thanks to Mario who gave me the link) yang kemudian saya save di blackberry, saya pun bernyanyi. Saya berdiri dan sedikit menarik napas. Saya memejamkan mata untuk meresapi instrumen piano yang dimainkan Frau. Lalu saya tak peduli dengan apa yang terjadi, hanya bernyanyi dan berekspresi. BENAR-BENAR PENGALAMAN GILA YANG MENYENANGKAN! And it quite a show, me and my blackberry ;D

Ada yang lebih gila dari itu sebenarnya. Masih soal sexy heels saya, pada invitation saya tulis:
Dress Code : Be free as you are. One thing for sure, I'll wear my sexy heels :D

Jadi teman-teman saya penasaran, dan meminta saya jalan di atas meja yang disusun. Gila, saat saya berdiri, teman-teman bersorak dan membuat semua tamu mengarahkan matanya kepada saya.

Spontan saya jongkok karena rasanya malu! But hey the show must go on. Plus saya harus menghargai kesediaan teman-teman saya untuk menghadiri pesta malam itu. Ada yang rela-rela datang dari Bandung dan Garut demi saya. Ah saya memang special dan beruntung :D Jadi ya, sedikit nekat dengan catwalk dadakan di atas meja pada sebuah tempat hang out yang ramenya luar biasa adalah pengalaman yang menyenangkan.

Jalan dan pose. Lalu merasakan beberapa kamera berebut menangkap momen itu. Menikmati blitz-blitz itu menerangi langkah kaki saya. Ah begitu toh rasanya jadi model hahahahaha.

Malam yang luar biasa. Kegilaan yang menyenangkan. Tawa yang menyegarkan dan perbincangan yang benar-benar lepas. Plus, kado-kado yang memang gua banget hihihihihihi. 

Ah para sahabat, kehadiran kalian adalah energi yang tak pernah padam. Cerita yang kalian bahasakan benar-benar membentuk senyum lebar pada wajah saya. Ditambah kehangatan pelukan serta jabat erat, membuat saya tak akan pernah merasa kekurangan semangat untuk terus menantang dunia. Penutup manis dari baris terakhir lagu Frau untuk kalian semua, "Beri, trima, senyum, hina, sakit, rasa, tawa sahabat." And this good girl ready to be GREAT!!! Dan karena hidup adalah sebuah perayaan, maka saya merayakannya dengan kalian semua :D



Wednesday, November 10, 2010

Esai Cinta dalam Kesetiaan dan Perselingkuhan

Ini dia si Pygmalion
Tidak ada yang kebetulan dan pertanda. Boleh jadi ini adalah kedua hal yang saya percaya.  Jadi beberapa hari belakangan ini, saya menangkap cerita dan pertanda yang temanya sama, yaitu kesetiaan, cinta, dan perselingkuhan.

Oke tulisan ini bukan untuk membangkitkan macan tidur (baca: rasa sakit hati) yang berhasil saya tidurkan dengan obat bius (baca : harga diri) kelas wahid. Tapi saya tergerak karena banyak sekali cerita cinta yang menggelayut dengan seksi di hadapan saya.

Sebelum bercerita, saya ingin bertanya, ada yang kenal dengan Pygmalion? Ini adalah salah satu cerita mitologi Yunani yang akan membuat kita membelalakan mata atau justru menyimpulkan senyum seperti saya. Belakangan saya sering tersenyum memang kalau mengingat cerita tentang cinta…alah bahasanya kaya judul lagu.

Jadi Pgymalion adalah pematung terkenal dari Cyprus yang jatuh cinta dengan patung yang dibuatnya sendiri. Patungnya terbuat dari gading, berwarna putih dan memiliki liuk tubuh yang sempurna. Menurut si Pgymalion, patung indah yang dibuatnya itu sangat real dan menggoda untuk dimiliki. Maka dia meminta kepada dewi Venus untuk mengubahnya menjadi manusia. Perempuan utuh yang hidup dan bisa dicintainya secara real. Tapi sial, Pgymalion sepertinya laki-laki pemalu, karena dia tidak berani berkata jujur pada Dewi Venus. Lalu apakah dia tetap mencintai patung itu selamanya?

Namanya juga mitologi, entah angin apa yang berhembus, dewi Venus mengirim Cupid untuk mencium patung gading cantik itu. Bagian yang dicium pun sangat spesifik, jari manis! Ciuman Cupid mengubah patung Pygmalion menjadi perempuan cantik yang sesungguhnya. Tak hanya itu, ciuman di jari manis membuat Pgymalion dan si patung menjadi suami-istri. Dewi Venus mengabulkan permintaan Pygmalion yang tak terucap melalui ciuman maut Cupid.

Ah mitologi memang selalu beda tipis dengan sinetron, selalu diakhiri dengan kebahagiaan. Biar orang tidak kapok membaca mitologi Yunani dan menonton sinetron hahahahaha.

Sebenarnya perkenalan saya dengan Pygmalion tidak sengaja. Melalui National Geographic channel pada program Taboo yang mengangkat tema Strange Love. Mereka bercerita mengenai seorang laki-laki yang memilih menikah dengan boneka perempuan ketimbang perempuan beneran. Dalam dunia ilmu kejiwaan, pecinta boneka ini diibaratkan mirip si Pygmalion. Laki-laki yang menikahi boneka dalam feature Natgeo itu memberikan pembeda yang jelas antara perempuan boneka dengan perempuan benaran. Perempuan beneran alias manusia berkelamin perempuan adalah perempuan organik, sedangkan boneka perempuan adalah perempuan sintetik. Tahu alasannya kenapa dia memilih menikah dengan boneka yang ukuran dan bentuknya memang benar-benar mirip manusia berkelamin perempuan? Patah hati. Dia sering patah hati pada kehidupan nyata, baik itu patah hati karena perselingkuhan atau karena memang tidak cocok.

Saya yang memasuki fase menang hati ;D tentu terperangah dengan alasan dia. Saya berpikir orang ini pasti trauma berat dengan fase-fase patah hati.

Tapi memang sih, patah hati bukan bagian dari cerita hidup yang menyenangkan. Saya mengalaminya sendiri. Asam lambung naik setiap kali teringat hal-hal yang harus dilupakan. Pikiran tidak fokus karena berjuta pertanyaan menumpuk, mulai dari salah di mana, apa yang kurang, sampai semua yang dijalanin ini beneran atau rekayasa sih? Itu belum cukup, saya yang energi positifnya ibarat Saluran  Udara Tegangan Tinggi (SUTET) tiba-tiba anjlok dan yang dilakukan hanya menangis ngga karuan. Ah KEPARAT emang, mata saya sampai pedas ketika itu. Jika setiap sejarah dunia memiliki masa kegelapan, maka itulah masa kegelapan saya.

Saya pun melakukan riset kecil-kecilan, maklum saya termasuk orang yang ngga terima kalau dibilang menderita sendirian hahahaha. Ternyata patah hati memang tidak bisa menjadi proses yang menyenangkan. Seorang teman saya, bahkan sampai harus dikasih obat penenang sama keluarganya agar dia bisa tidur tenang. Tapi ketika itu, dia tidak tahu keluarganya ‘mencolek’ dokter untuk memberi resep obat penenang. Dan teman saya yang lain nyaris menabrakkan dirinya ke mobil di jalan raya ketika dia merasa cinta kekasihnya tiba-tiba hilang tanpa jejak. Rasanya tidak adil jika saya bilang saya beruntung, iya beruntung karena tidak pernah terpikir untuk bunuh diri demi patah hati. Lagi-lagi, saya terlalu mencintai hidup.

Pelan-pelan saya mengerti mengapa ada orang yang trauma dengan patah hati dan memilih untuk mencintai boneka. Bahkan orang itu bilang, “Perempuan sintetik ini tak hanya menyelamatkan saya dari rasa patah hati tapi juga tidak pernah membuat saya merasa canggung untuk berbicara apapun.” Dia mengakui bahwa dirinya memiliki keterbatasan kemampun untuk berinteraksi dengan sekitarnya. “Saya bingung apa yang harus saya katakan kepada mereka dan apakah mereka akan menerima apa yang saya katakan.” Bahasa sederhananya, orang ini sangat introvert dan anti sosial.

Tapi kalau dari sisi ilmu kejiwaan, orang-orang seperti ini tidak dianggap aneh. Ada penggolongan untuk karakter yang mereka punya, mereka dikategorikan mengalami Asperger disorder. Ini adalah gangguan interaksi sosial yang masuk dalam sepktrum Autisme. Jadi bahasa sederhananya, Asperger disorder ini kelas ringan dari Autisme yang ditandai dengan sulit berinteraksi dengan sekeliling mereka.
Jadi ketika patah hati dialami oleh yang memiliki Asperger disorder ya bisa dibayangkan apa yang terjadi, salah satunya adalah bersedia menikahi boneka. Tapi tahu apa yang saya kagumi dari pria yang menikahi boneka ini, “Saya cinta dia dan saya akan setia sampai maut memisahkan.” Kesetiaan. Dia berani setia untuk benda yang tidak bernyawa. Atau mungkin dia berani setia karena tahu perempuan sintetiknya tidak akan memberontak untuk segala apapun yang dia katakan dan lakukan.

Itu adalah contoh kesetiaan yang ideal dalam hubungan percintaan boneka yang monogami. Karena ternyata ada juga orang yang mencintai beberapa boneka. Layaknya keluarga poligami, si pemilik boneka harus menciptakan pengertian antar boneka-boneka yang sebelumnya ada. “Saya harus menjelaskan kepada mereka mengapa saya butuh boneka baru.” Husss jangan ketawa, tidak sopan menertawakan niat baik orang yang ingin menciptakan kedamaian dalam kekacauan rasa.

Sebelum membeli boneka baru, dia menjelaskan alasan yang membuat dia harus menambah anggota baru. Tujuannya sama, agar tidak ada rasa sakit hati antar boneka. Pengertian dan penjelasan juga diberikan kepada boneka baru.  “Jangan takut, mereka semua sudah mengerti dan menerima kehadiranmu,” ucapnya dengan tulus. Ah andai boneka itu bisa bicara pasti dia tidak mau dimadu hahahaha.

Sampai pada level itu, apa cinta dan kesetiaan menurut kalian semua? Jangan langsung dijawab, ada fakta berikutnya.

Di seri Taboo yang sama diceritakan juga sebuah konsep negotiation fidelity alias kesetiaan yang dinegosiasikan. Benda apa lagi ini. Jadi ada pasangan di Australia yang punya rumus soal perselingkuhan. Ayo yang suka selingkuh pasti suka topik ini hahahahahaha.

Jadi pasangan ini tidak menikah tapi mereka berkomitmen untuk saling setia. Plus mereka diperbolehkan untuk berhubungan dengan orang lain tapi hanya sebatas hubungan seksual. Menarik kan?!?  Jadi pasangan ini diperbolehkan flirting dengan siapa saja. Bahkan targetnya itu harus di bawa pulang untuk diperkenalkan ke pasangannya. Baru setelah itu bercinta dengan targetnya sambil pasangannya menunggu di luar.

Tahu kenapa mereka melakukan itu? Karena mereka terlalu sering diselingkuhin dari hubungan sebelumnya, khususnya sang perempuan. Dia bahkan sampai mencari tahu kenapa laki-laki suka selingkuh. Percaya atau ngga, jawaban yang dia temuin adalah laki-laki menyimpan gen berburu perempuan, layaknya pejantan gemar mencari perhatian betina. Ketika mereka mencoba menaklukkan hati perempuan, adrenalin mereka terpacu. Inilah saat mereka menyadari kehilangan akal sehat dan kenekatan adalah definisi sederhana dari kelelakian mereka. 

Sedangkan yang terjadi pada perempuan adalah (ini murni analisa saya dari riset kecil-kecilan itu)  peranannya yang lebih banyak melindungi dan menenangkan membuat perempuan tidak akrab dengan adrenalin. Plus peran domestik membuat perempuan tidak biasa mengasah adrenalinnya dengan usaha pemburuan, jadi ya berselingkuh bukan untuk menunjukkan kegagahan adrenalin tapi untuk memuaskan jati dirinya sebagai pelindung.

Aneh mungkin, tapi disadari atau tidak, perempuan yang berselingkuh akan rela mengorbankan apa saja demi laki-laki yang menampilkan aroma adrenalinnya dengan lekat. Bagaimana saya sampai pada kesimpulan ini?

Pertama, perempuan yang ada di Natgeo itu bercerita bahwa ketika dia bisa mengetahui sendiri dengan siapa pasangannya bercinta maka dia merasa dia bisa mengawasi secara langsung apa yang terjadi. Tahu apa yang dilakukan perempuan itu saat pasangannya mengeluarkan suara-suara desahan bersama perempuan lain? Dia mewarnai kuku kakinya dengan kuteks. "Ngga cemburu mba?" Kira-kira begitulah sang narator bertanya. "Jika kita mencintai pasangan kita maka kita akan melakukan apa saja untuk membuat mereka bahagia. Dan apa yang dilakukannya sekarang adalah sesuatu yang membuat dia bahagia jadi ya tidak ada rasa cemburu." Makin banyak pertanyaan muncul? Sabar tulisan ini akan sangat panjang :D

Sebenarnya perempuan itu tetap cemburu, sebab dia membuat aturan dari ajaran perselingkuhan yang dinegosiasikan itu. Aturannya adalah, setelah adegan percintaan, tidak boleh ada pertemuan lanjutan. Semua harus berakhir sesaat pintu di tutup dan selingkuhan lenggang kangkung ke luar rumah. Jadi artinya, kalau pasangan melakukan pertemuan kedua, ketiga, atau keseratus secara diam-diam maka itu namanya perselingkuhan. See dalam konsep cinta yang seekstrim ini pun perselingkuhan tidak diterima.

Kedua, perempuan punya kemampuan untuk menyerahkan segala-galanya secara total. Menurut saya sih ini pengaruh anatomi, khususnya rahim. Ketika perempuan hamil, dia rela tubuhnya berubah total. Pada akhirnya perubahan total ini disebut pelengkap kehidupan. Oleh karena itu perempuan yang berselingkuh akan menelan semua pil pahit pengorbanan demi melengkapi cerita yang baru ditulis. Mulai dari dijadikan cinta kedua, disimpan dalam kotak, membatasi ekspresi dan kemunculan diri, tidak diakui, sampai memasang badan demi menghadapi berbagai caci maki dari sekitar. Tahu bagaimana perempuan yang berselingkuh mendefinisikan ini semua? "Ini adalah risiko yang saya pilih ketika harus mencintai dirinya." Atau lebih parah lagi, mereka akan melihat ini sebagai panggilan alam atas peran mereka sebagai pelindung.

Bicara soal perselingkuhan, saya jadi ingat pada Minggu (7/11) kemarin, tanpa sengaja saya dan Nida menghadiri Festival Film Eropa di TIM. Kita menyaksikan film dari Portugis yang berjudul O Misterio da Estrada de Sintra. Film ini menceritakan dua penulis novel yang tegah menggarap proyek menulis perselingkuhan para pejabat Portugis dan Inggris. Tau yang lucu apa dari film ini, semua yang selingkuh kena sifilis. Penyakit ini dijadikan cara untuk balas dendam pada pasangan yang berselingkuh. Bahkan salah satu tokoh mati di dalam novel karena sifilis. Maklum ketika itu antibiotik tidak sekuat sekarang. Dan nafsu selalu saja berhasil mengalahkan kepantasan termasuk kesadaran berhubungan secara sehat. Yah secara kesehatan (karena sekarang saya wartawan kesehatan) tidak setia pada pasangan akan menyebabkan penyakit menular seksual dan sifilis adalah salah satunya. Jadi siapa bilang perselingkuhan hanya bertabrakan dengan norma, dunia kesehatan juga memandangkan sebagai ketidakwajaran.

Oke kembali ke topik. Tahu apa lagi yang absurd dari kesetiaan, cinta, dan perselingkuhan? Rasa cinta tidak selalu dihubungkan dengan sesuatu yang memiliki fisik. Pernah dengar kalau di Jepang ada anak muda yang jatuh cinta pada tokoh anime. Dan yang dimaksud dengan jatuh cinta adalah bersedia menikah dengan video game yang membuat tokoh tersebut hidup. Iya ini betulan, Astried, salah satu sahabat saya, menunjukkan video youtube-nya kepada saya. Dia mengucapkan janji setia secara online kepada masyarakat pencinta games online di Jepang. Dia bahkan mengenakan jas terbaik dengan wajah yang berseri-seri. Tahu bagaimana laki-laki pecinta anime ini mengartikan cintanya pada tokoh anime yang semua pembicaraanya sudah diprogram. "Saya suka karakternya, dia perempuan yang saya cari." Dan ketika ditanya apa dia ngga takut dibilang aneh karena mencintai video game? Laki-laki muda itu bilang,"Saya berharap satu saat nanti, semua orang bisa menerima konsep mencintai kepada siapa pun, baik yang berwujud maupun tidak."

Ketika ditanya apa yang jadi alasan dia mencintai perempuan dalam bentuk video game, laki-laki itu menjawab kalau perempuan anime tidak bikin pusing. Yang dimaksud dengan pusing adalah menuntut banyak demi sebuah konsep take and give.

Iya dalam hubungan cinta yang ideal, take and give adalah rumus dasarnya. Itu kenapa ada istilah cinta itu ada ketika kedua tangan bertepuk bersamaan. Keduanya harus saling memberi dan menerima. Kalau hanya satu yang memberi atau menerima maka cinta jadi beban. Apa iya cinta itu harusnya membebani?

Pada akhirnya semua harus memilih, termasuk pelaku perselingkuhan. Tahu apa alasan mereka yang melakukan perselingkuhan saat mengakhiri hubungan dengan kekasihnya. Aku tidak ingin menyakiti (baca : membebani) kamu, karena rasa ini terlalu besar untuk dibendung. Atau, aku masih sayang tapi rasanya tidak seperti dulu. Lalu biasanya yang tahu bahwa dia terlibat dalam perselingkuhan akan bilang, "Maaf saya datang di waktu yang salah." Atau, “Maaf semua terjadi begitu saja.”

Tapi apa iya cinta mengenal salah waktu? Atau apa iya, kita tiba-tiba jatuh cinta pada seseorang tanpa bisa mengerti bagaimana semuanya terjadi Mmmm...saya rasa sih cinta adalah sebuah kesempatan dan kesadaran. Sama seperti perselingkuhan, dia adalah kesempatan dan sebuah kesadaran. Semua orang diberi kesempatan untuk jatuh cinta dan selingkuh. Porsinya sama menurut saya. Kesempatan untuk jatuh cinta sama besarnya dengan kesempatan untuk selingkuh. Pembedanya adalah seberapa sadar kita memaknai itu semua. Dan kesadaran akan membuat kita bertemu pada batas kewajaran, apakah ini masuk benar atau tidak.

Belakangan, saya dijadikan tempat curhat oleh teman-teman saya. Temanya sama tentang cinta dan perselingkuhan. Kata mereka, "Priska sekarang lebih matang dan dia semakin lembut plus berani menghadapi segala kerumitan tentang cinta."  Jadi mereka merasa saya bisa membantu mereka keluar dari kerumitan cinta dan perselingkuhan. Malah pernah dalam satu hari saya menyarakan seorang teman saya untuk berani jatuh cinta lagi dan seorang lainnya agar berani memutuskan hubungannya. Yang saya lakukan sebenarnya hanya membuat mereka berbicara dengan kata hati mereka dan sedikit memberikan gambaran realitas soal menjalin serta melepaskan cinta dengan harga diri. Tahu apa tandanya jika apa yang kita putuskan benar? Lega. Rasa lega adalah kejujuran realitas yang bisa kita nikmati dengan tulus.

Tapi apa iya cinta itu membuat kita tidak sadar sehingga kita tidak bisa memilih dengan akal sehat? Mari kita lihat bagaimana ilmu kedokteran mengartikan jatuh cinta? Saat kita bahagia, otak mengeluarkan hormon oksitosin dan jatuh cinta biasanya diidentikan dengan perasaan bahagia. Itu kenapa hormon oksitosin juga disebut sebagai hormon cinta.

Ini bukan sembarang hormon. Oksitosin adalah hormon yang kerjanya seperti opium, membuat kita melayang dan kecanduan. Maka jangan heran kalau kita jatuh cinta, rasanya rela membelah dada ini untuk membuktikan bahwa di dalam jantung kita ada namanya...Hahahaha dangdut bener ini. Dan jangan juga heran kalau saat kita tiba-tiba diminta untuk berhenti mencintai seseorang yang selama ini menjadi belahan jiwa, maka kita akan seperti orang sakaw yang minta dihilangkan rasa sakitnya.

Saya pernah menulis tentang bagaimana otak merespon patah hati untuk website yang menggaji saya setiap bulan. Penelitian membuktikan, patah hati akan membuat orang butuh waktu lama untuk kembali normal karena hormon cinta kita dimatikan dosisnya. Padahal hormon cinta ini juga bekerja untuk membuat kita tenang dan sehat.

Karena cinta kita dicabut dari akarnya secara tiba-tiba, kepala kehilangan stimulasi untuk mengeluarkan oksitosin. Alhasil tubuh sakaw dan minta pasokan opium baru. Apa yang kita lakukan? Bisa menabrakan diri ke mobil agar mantan pasangan melihatnya sebagai pengorbanan, plus cara untuk mengakiri sakaw karena cinta. Atau bisa juga bangkit dan meninggalkan semua memori tentang cinta karena bisa memiliki positif energi sehingga nyala hormon oksitosin bisa disulut. Seperti saya :D

Jadi ya cinta memang membuat kita tidak masuk akal. Sama seperti ketika kita patah hati, semuanya bisa jadi sangat tidak masuk akal. Tapi lagi-lagi kita diberi kesadaran untuk memilih. Apakah kita akan dengan sukarela memilih menjadi tidak masuk akal atau sebaliknya? Saya rasa ketika kita bisa merasakan jatuh cinta maka kita telah memasuki satu tahap kedewasaan. Biologi menandai masa transisi dari anak-anak menuju remaja dengan adanya ketertarikan terhadap seseorang. Jadi sebagai orang dewasa, harusnya kita punya kesadaran yang baik dalam memilih. Tidak sekadar terbuai dengan efek opium yang sebenarnya dengan sadar bisa kita picu sendiri.
By:

sh1va-frozen

Mau tau bagaimana mengeluarkan opium alami dalam otak, salah satunya adalah melalui sentuhan. Sebab kulit adalah organ terbesar manusia yang dilengkapi dengan jutaan syaraf untuk mengirimkan signal ke dalam otak. Jadi jangan pernah meremehkan efek sentuhan.

Melihat analisa panjang ini, saya menyadari betapa cinta begitu rapuh. Apa kalau begitu kita memilih dengan sadar saja untuk tidak mencintai siapa pun. Bagaimana menurut kalian?

Setidaknya ada 2 orang yang saya tahu menjadikan kesendirian sebagai pilihan. Seorang yang pertama bahkan sudah dengan tegas mendeklarasikan tidak akan pernah menikah dan tidak menjadikan jatuh cinta sebagai kebutuhan. Alasannya, dia sangat mencintai kemandiriannya. Pilihan ini bukan karena dia patah hati tapi karena dia sangat puas dengan individualitas yang dia punya. "Semua kepuasan bisa gue dapatin sendiri, jadi buat apa butuh pasangan." Aneh? Tidak juga, saya justru kagum sama dia karena berani memilih sesuatu demi dirinya. Dia mengerti apa yang menjadi kepuasaannya sendiri.

Sedangkan seorang yang lain, memilih sendiri karena merasa tidak ada yang bisa menjamin kesetiaan. Iya manusia terlalu egois untuk memuaskan egonya sendiri. Jadi dari pada memaksakan diri untuk tetap setia atau meminta orang lain setia, lebih baik setia pada pilihan untuk menyendiri. Apa ini aneh? Tidak juga, saya sih selalu kagum dengan pilihan-pilihan di luar kotak. Buat saya, pemikiran di luar kotak sama dengan kelinci yang berani keluar dari topi sulap seperti dalam cerita Dunia Shopie. Mereka lah penantang hidup sesungguhnya.

Jika saya ditanya, apakah lebih memilih sendiri atau tetap jatuh cinta? Jawabannya sederhana, saya sangat mencintai hidup. Dan elemen terpenting dalam hidup adalah cinta, jadi saya memilih jatuh cinta. Walaupun teman saya yang memilih untuk menyendiri itu, telah menggoda saya dengan kebebasan yang menggiurkan. "Kita bisa menikmati dunia di mana aja dan kapan aja tanpa perlu negosiasi dengan orang lain yang belum tentu sempurna menyerahkan diri." Hahahahaha...saya sih hanya bilang, "Jatuh cinta bikin gue centil dan gw suka jadi orang centil....hahahaha." 

No, saya hanya merasa pilihan saya ya itu berpasangan. Karena saya suka rasa yang dikirimkan seluruh inci dari tubuh saya ke dalam pancaran mata saya. Iya, jatuh cinta buat saya 10 tahun lebih muda hahahahaha. Plus saya suka bagaimana tubuh saya bereaksi ketika saya memeluk, menyentuh, dan mencium kekasih hati saya dengan kehangatan. Saya juga suka ketika saya harus bermanja-manja atau ngambek ngga jelas demi sebuah perhatian. Dan rasanya semua itu akan saya dapat ketika saya berpasangan hehehehe. Makanya saya ngga sabar untuk jatuh cinta lagi :D

Ah kayanya enak kalau saya jadi Dewi Venus yang bisa dengan sesuka hati meminta Cupid mengarahkan panah asmara ke setiap laki-laki yang saya mau. Tapi kalau begitu bukan kah cinta jadi sebuah produk egois yang direkayasa. Bukankah cinta salah satu anugrah yang Tuhan beri?

Ngomong-ngomong soal Tuhan ya, saya jadi berpikir, sebenarnya konsep rela berkorban demi cinta itu datangnya dari proyek egois Tuhan yang mau hanya ada Dia di dalam kepala kita. Rasanya semua agama berbicara demikian, bahwa tidak boleh ada Allah lain dihadapanKu. Atau hanya Aku-lah Allah yang Maha Besar.

Tuhan juga butuh pengakuan dan ingin digilai hanya oleh kita. Bahkan hubungan Tuhan dan manusia sama rapuhnya dengan hubungan cinta manusia. Ada waktu di mana Tuhan merasa perlu ngambek sama manusia karena manusia mengabaikannya. Tapi ada waktu juga di mana Tuhan tergila-gila pada manusia. Caranya, membuai manusia dengan segala keindahan dan kenikmatan hidup.

Sebenarnya konsep setia dan monogami, semuanya berawal dari bagaimana agama coba memasangkan Tuhan dengan manusia. Bahkan pendeta saya pernah cerita kalau Tuhan dan manusia itu ibarat pengantin pria dengan pengantin wanita. Keduanya saling memberi cinta dan setia dalam bercinta. Ada konsep take and give dalam hubungan keduanya. Dan tidak jarang juga kita jadi kehilangan akal sehat ketika coba 'bercinta' dengan Tuhan.

Buktinya kita suka melihat ada orang yang saking jatuh cinta dengan Tuhan akan membunuh orang lain karena menjelek-jelekan kekasih hatinya (baca: Tuhan). Atau ada juga orang yang rela menyerahkan tubuh dan hidupnya demi menguduskan kesetiaanya pada Tuhan.

Semuanya pilihan, klise memang tapi pilihan mendefinisikan hidup yang kita jalani. Apakah kita mau menjadi pencinta boneka yang monogami atau poligami? Bisa jadi kita juga memilih untuk berpasangan dengan setia atau kerap selingkuh atau mungkin setia yang dinegosiasikan? Tidak salah juga untuk memilih setia pada kesendirian dan mengendalikan hidup dengan kemandirian serta keberanian menaklukkan dunia. Bahkan jika kita memilih untuk menikahi figur anime di video game, buat saya itu juga pilihan dan saya menghargai mereka dengan ketulusan yang saya punya untuk menerima mereka. Setidaknya mereka berani memilih karena suka atau tidak hidup kita terlalu rapuh untuk dibiarkan tanpa pilihan.

Jadi mau pilih yang mana, setia, cinta, atau selingkuh? Saran saya, pilihlah dengan sadar karena otak kita terlalu besar untuk hanya digunakan sebagai mesin pengoperasi insting. 

Wow....akhirnya setelah 2 hari 3 malam mendengarkan cerita, mengamati, dan merenung akhirnya tulisan ini jadi juga :D Berharap tulisan ini akan membuat teman-teman yang menjadikan saya tempat curhat untuk cerita tentang cinta, punya keberanian untuk memilih dengan kesadaran yang utuh tidak sekadar dibayangi rasa trauma atau euforia opium oksitosin. Jadi apa pilihan kalian?

Saturday, November 6, 2010

Les Voila!!

Seingat saya, di blog ini belum pernah ada tulisan yang membahas mengenai sepatu. Iya sepatu!! Sebenarnya saya bukanlah penggila sepatu, apalagi high heels shoes. Soalnya dulu saya tomboy jadi tidak pernah akrab dengan sepatu ber-heels. Kalau pun punya, paling tinggi 5 cm dan buat saya itu sudah cukup memuaskan langkah kaki saya.

Tapi entah kenapa, sekitar seminggu yang lalu, saya kepincut dengan sepatu yang satu ini. Bayangin, tingginya 12 cm! Dan yang membuat saya semakin tergerak untuk mengamati lekat-lekat sepatu ini adalah karena di sebelahnya ada tulisan DISCOUNT 20% Akhirnya otak saya bersuara (otak ya bukan hati hahahahahaha), "Lucu juga kayanya kalau dicoba."

Sesaat kemudian yang saya tahu, saya sudah duduk bangku yang disediakan khusus untuk pembeli atau pelintas seperti saya. Saya sengaja memilih tempat duduk yang di depannya tepat terpasang kaca besar yang mencerminkan penampilan kita seluruh badan. Dan ketika itu, saya duduk di antara dua laki-laki yang tengah menunggu pasangannya mencari sepatu. Mereka hanya memainkan handphone sambil bertumpang dagu. Lalu saya kenakan sepatu kulit bertali ini pada kaki kanan saya, sedangkan kaki kiri saya masih memakai sepatu yang lama yang heels-nya hanya 5 cm.

Tapi entah kenapa, sepatu yang hanya sebelah ini cukup memberikan daya magis. Kaki saya nyaman sekali bahkan ketika berdiri, haknya tidak terasa kesulitan menopang tubuh saya. Bahkan kedua laki-laki itu berhenti memainkan handphone-nya. Ini serius, sepatu itu menyimpan daya magis bagi semua orang yang melihatnya.

Akhirnya saya sangat percaya diri untuk melangkahkan kaki saya menuju kaca besar tersebut. Saya berjalan menjauh dan mendekati kaca itu, efeknya masih sama, SEXY! Tiba-tiba saya melihat ada senyum lebar di wajah saya dengan rona berseri-seri, persis kaya pertama kali jatuh cinta. Akhirnya saya duduk kembali dan berpikir apakah ini harus dibungkus dan di bawa pulang atau.....Suara hati saya bilang, "Tunggu dulu, jangan sekarang." Tapi kepala saya bilang, "Nanti diskonnya lewat loh," benar-benar suara yang membuat kita bisa melakukan apa saja demi sepatu. Lagi-lagi entah kenapa, saya menahan sedikit emosi saya.

Tapi tahu apa yang terjadi, selama 2 hari berturut-turut saya tidak bisa menghapus daya ingat saya terhadap sepatu itu. Saya bahkan membayangkan koleksi baju apa saja yang akan menyempurnakan penampilannya. Bayangannya semakin luas, saya mengamati kedua kaki saya dan kembali meminta otak memutar apa yang terjadi ketika saya mencoba sepatu itu. Ah sepatu itu punya daya magis, ada peletnya. Dan semakin dicoba, peletnya menempel di kepala. Saya harus beli!!!!!

Akhirnya pada Selasa (2/11) kemarin saya membelinya. Walaupun kemudian saya sadar ternyata di bawah tulisan 20% ada tulisan selected items, yang memang tidak terlihat olah mata dengan jelas. Tapi niat saya sudah bulat. Bukan sekadar untuk memuaskan rasa penasaran akibat telah mencobanya tapi juga sebagai simbol keberanian saya. Iya saya berani untuk membeli dan memakai sepatu 12 cm! Ini adalah sepatu tertinggi yang saya pernah punya. Bahkan modelnya sangat merepresentasikan saya, Bold but Sexy.

Dan sepatu ini adalah representasi kemenangan saya atas kebebasan yang saya nikmati sekarang. Plus heel 12 cm itu adalah pengingat bagi saya untuk mencari pasangan baru yang setidaknya selevel dengan saya. Ya satu level dalam menjaga harga dirinya. Saya berucap kepada salah satu teman saya, "At least kalau nanti gua jalan pake sepatu ini sama yang baru, bisa sama tingginya...hahahahaha." Bahkan teman baru saya, Mbak Gati, berkata "Ya sekarang kau memakai sepatu berhak tinggi, maka bisa memandang lebih jauh." Sangat benar!

Maka pada Jumat (5/11) kemarin saya mendeklarasikan kebebasan saya dengan sepatu seksi ini. Saat saya mengenakannya ada perasaan sangat puas karena saya tidak sekadar membayangkan bagaimana indahnya sepatu tersebut di kedua kaki saya, tapi saya benar-benar berhasil memilikinya. Tak hanya itu, sepatu ber-heels yang ringan ini  membuat langkah kaki saya sangat elegan, penuh percaya diri dan anggun. Saya bertemu dengan diri saya yang baru, iya kupu-kupu ini berhasil keluar dari kepompong menyeramkan dan menantang dunia.

Ternyata kebebasan menawarkan daya magis yang luar biasa. Saya bebas melakukan apa yang saya mau. Saya hanya fokus pada diri saya, apa dan bagaimana kita menyempurnakan hari ini. Tak perlu lagi menunggu seseorang untuk mau menyemangati dirinya sendiri. Tak perlu lagi mengeluarkan segala daya dan upaya untuk membuat seseorang percaya bahwa dirinya mampu. Kali ini semuanya tentang saya. Kalau saya mau akan saya lakukan, tapi kalau tidak, maaf saja, diri saya sangat penting saat ini.

Dengan gaun bunga-bunga cerah berwarna pink, saya semakin mengeluarkan aura yang saya punya. Tapi kali ini, auranya lebih matang karena saya yang sekarang lebih berani melakukan apa saja demi kepuasan diri saya tanpa perlu berkompromi dengan siapa pun. Saya lebih lepas tertawa dan lebih bebas mengeluarkan apa saja yang ada di dalam kepala saya. Dan sebagian besar yang mendengar apa yang saya katakan sambil merasakan riangnya tawa yang saya keluarkan mengatakan, saya yang sekarang lebih keren. Saya hanya berucap, "Orang keren, temenannya sama orang keren," dan kami pun tertawa bersama.

Sebenarnya ada misi tertentu mengapa saya memakainya kemarin, karena saya akan bertemu dengan Ika dan Odit. Sudah lama kami tidak pergi dan mengeluarkan tawa lebar bersama. Karena saya menulis tentang sepatu dengan gaya magis ini di facebook, mereka pun penasaran untuk melihat sepatu tersebut. Maka bertemulah kami di salah satu cafe di Setia Budi.

Oiya tahu apa juga kepuasaan yang diberikan sepatu high heels? Saat kita mengeluarkan salah satu kaki kita dari mobil, kita dapat merasakan bagaimana kaki jenjang itu bisa menghipnotis banyak orang. Iya ini benar, saya merasakannya sendiri hahahahaha. Saat saya keluar dari taksi, saya merasakan bagaimana kaki jenjang benar-benar bisa memutar dunia. Dan seharian kemarin saya harus naik taksi, karena tidak mungkin menggunakan bis dengan baju serta sepatu se-seksi itu. Banyak penjahat kelamin di angkutan umum itu dan saya terlalu berharga untuk memuaskan hasrat mereka. Bahkan ketika Athied coba mengabadikan momen saya me-launching sepatu itu, saya benar-benar mengerti mengapa model harus berkaki jenjang. Karena kaki jenjang adalah salah satu bentuk keindahan tubuh perempuan.

Bertemulah saya dengan Ika dan Odit. Tahu apa yang menjadi pembicaraan kita pertama? Ketika saya bertemu sama Ika, kita langsung membicarakan sepatu keren itu dan saya meminta dia untuk mencobanya. Begitu juga dengan Odit. Bahkan teman-teman di kantor, saya suruh untuk ikut merasakan bagaimana daya magis sepatu itu menempel di kepala ketika kita mencobanya langsung hahahahaha.

Tapi ternyata sepatu itu tidak hanya memberikan daya magis pada teman-teman perempuan saya saja, melainkan pada laki-laki yang saya lintasi. I feel sexy, itu dia daya magis sepatunya. Semua menjadi seksi ketika memakai sepatu hitam dengan hak 12 cm ini. Dan para laki-laki menangkap aura seksi itu juga. Walaupun ketika salah satu dari mereka mendekati, saya sebenarnya tidak sedang memakai sepatu itu, ya emang saya seksi berarti hahahahaha.

Sebenarnya saya sudah menangkap dia mengamati saya, saat saya menoleh, "Damn kenapa dia di sini." Maklum laki-laki ini dari masa lalu yang tidak berhasil membuat hati saya bergetar.

Untuk Ita dan Atun : Ingat anak HI'98 yang datang ke kosan gua dan menghabiskan roti tawar yang kita beli patungan? Kita makan dikit-dikit eh dia malah makan sesuka hati...hahahahahaha...Cara PDKT yang aneh ya teman-teman. Iya, gua ketemu dia kemarin, masih kaya dulu aja ANEH.

Laki-laki itu terlihat sekali ingin diajak bergabung, tapi saya tidak memberikan peluang itu. Dia hanya berdiri tanpa saya pernah suruh untuk duduk di sofa yang kosong. Saat inilah saya merasakan nikmatnya menjadi bebas, saya berhak memilih mana yang boleh menikmati aura saya dan mana yang tidak. Mana yang layak terbang ringan bersama saya dan mana yang boleh melihatnya dari kejauhan. Saya sangat siap untuk memilih!

Seorang teman dari Filipin, Mildred menyarankan, agar saya tidak terburu-buru mengingat apa saja yang baru saya alami. Tapi saya katakan ke Mildred, bahwa akhir dari semua peristiwa yang terjadi 3 bulan lalu, menyimpulkan sayalah pemenangnya. Saya tidak kehilangan apapun, bahkan harga diri saya tidak saya gadaikan begitu saja demi sebuah hasrat semu. Karena bukan saya yang menjadi korban dan bukan saya yang kehilangan. Dalam hati dan diri saya tak ada yang terluka, ketulusan tidak mengenal luka. Maka tak perlu waktu untuk memulihkan diri. Dan Mildred pun memberikan saya senyum lebar dengan pelukan hangat.


Ya, saat ini saya telah keluar dari kepompong gelap yang menyesakkan itu. Saya telah menghadapi semua proses untuk membuat saya mengeluarkan kedua sayap saya dengan segala corak yang meringankan tarian saya di udara menuju langit. Kini waktunya saya menikmati semua kesempurnaan yang diberikan Si Pengendali Proses Metamorfosis. Waktunya memilih dan ketika kita berbicara mengenai memilih itu artinya kita yang pegang kendali. Jadi ini waktunya mengendalikan tarian kedua sayap saya sambil menatap matahari yang menyinari setiap corak yang ada di sayap saya. SEMPURNA!!!!





Wednesday, November 3, 2010

Menghargai Diri

Senin (1/11) kemarin, saya dan Nida AKHIRNYA menonton Eat, Pray, Love. Penekanan pada kata,AKHIRNYA, karena sudah beberapa kali batal. Sebenarnya ada satu kali, kita bisa saja menonton film itu, tapi yang terjadi malah duduk di depan pintu theather-nya sambil makan semangkuk besar popcorn rasa manis dan asin. Hahahahaha itu pengalaman pertama, tapi sangat menyenangkan. Diliatin mba-mba penjaga tiket dan satpam, karena setelah semua yang menunggu masuk ke theather masing-masing, kami hanya duduk sambil makan popcorn sambil tertawa girang. Konyol? Ngga juga, kami justru sangat menikmatinya.

Tapi sebenarnya, bukan itu yang hendak dibahas pada tulisan kali ini. Jadi, salah satu adegan film itu ada kutipan yang bagus sekali. Tuhan ada di dalam dirimu, sebagaimana adanya dirimu. Muhammad Iqbal pernah mengatakan hal yang sejenis,"Dia yang mengenal dirinya adalah yang mengenal Tuhannya." Bahkan yang tidak kalah hebat adalah Syekh Sitti Jenar yang berucap,"Tuhan adalah kita dan kita adalah Dia." Bayangin apa yang ada di kepala mereka saat itu, sampai bisa mengeluarkan kata-kata penuh daya magis. Saya bahkan masih suka merinding ketika mendengarnya.

Dan saya mengimani hal yang sama. Kalau Alkitab bilang (jangan tanya ayat ya,saya selalu lemah dalam hal ini), Tubuhmu adalah bait suci Tuhan. Kalau bahasa premannya, tubuh kita adalah tempat tinggal Sang Pemilik Hidup. Inilah pesan yang dibuat untuk menggoda manusia agar yakin bahwa sebenarnya Tuhan itu ngga jauh-jauh amat kok.

Tapi buat saya itu benar. Entah karena dari kecil guru sekolah minggu saya selalu bilang, "Tuhan itu ada di dalam hati kita,jadi jangan takut ke mana pun kita pergi, Dia ada." Saya bahkan ingat betul kalau lagi takut yang saya lakukan adalah meletakkan tangan saya tepat di dada saya, sambil bilang,"Tuhan,tolong saya ya. Temenin saya terus, biar saya berani." Tangan di dada itu ibarat mengajak Tuhan bergandengan tangan.

Setelah saya besar ada pendalaman makna dari ucapan kakak sekolah minggu saya itu. Karena Tuhan tinggal dalam hati, maka jangan pernah asing dengan kata hati. Ketika kita mengenal kata hati kita, maka kita mengenali apa yang dikatakan Dia yang tinggal di dalam hati.

Ternyata omongan kakak sekolah minggu saya soal Tuhan tinggal di dalam hati, tidak hanya membuat saya punya kedekatan dengan kata hati saja. Sebab saya jadi mengerti bagaimana menghargai diri saya. Ketika Tuhan yang Maha Hebat itu mau tinggal dalam hati saya, masa saya merendahkan diri saya sendiri. Ada sesuatu yang Tuhan liat yang membuat Dia mau tinggal sebagai kata hati saya.

Ini membuat saya jadi percaya diri. Tidak hanya itu, Saya jadi sangat tulus menjalani apapun. Karena menurut saya, tiap hari saya ditemenin Tuhan, lalu kenapa saya harus takut, toh semua yang terjadi pasti hal yang paling sempurna yang akan saya alami. Tak perlulah itu bertipu muslihat. Wong saya didampingi Tuhan kok.

Efek bola saljunya ngga berhenti sampai sana. Saya jadi sangat menghargai setiap apa yang saya kerjakan. Saya ngga mau mengisi setiap langkah kaki saya dengan pesimisme atau ketakutan. Caranya, buat semua yang saya lakukan berarti.

Kalau diliat sekilas, kok kayanya saya suci banget ya hahahaha. Atau klise bangetlah semuanya. Nggalah, saya pernah juga mengabaikan kata hati atau bahkan berantem sama kata hati. Tapi lagi-lagi ini proses dan saya yang memilih bagaimana menjalani proses tersebut, jadi ya saya bertanggung jawab atas pengabaian dan perkelahian dengan kata hati. Bertanggung jawab maksudnya menerima segala risiko yang ada dari semua pilihan yang diambil. Kalau gagal ya saya ajak kata hati untuk sama-sama belajar agar tidak mengulangi kegagalan yang sama. Sedangkan kalau berhasil, saya cepat-cepat menyelamati kata hati atas kesuksesan yang kita raih.

Dan bicara soal kata hati, hampir 3 bulan ini saya dan kata hati mengalami banyak hal. LUAR BIASA. Penuh air mata, kekecewaan, keterpurukan, sakit hati, keyakinan, keberserahan, sampai kebahagiaan. Meski 3 bulan, inti masalahnya cuman 1 yaitu masalah hati :D

Saya sih tidak pernah menyesal jatuh hati untuk kemudian mengalami patah hati dengan cerita dan intrik yang melebihi sinetron atau opera sabun yang ada di televisi. Mulai dari kehilangan keyakinan terhadap hubungan yang sudah siap disempurnakan, pengalihan pelaku perselingkuhan, sampai perlindungan perselingkuhan. Hahahaha baru sadar ternyata intinya tentang perselingkuhan.

Anyway, saya banyak dihadapkan dengan keping-keping puzzle selama 3 bulan ini. Saya dibuat percaya bahwa kepingan puzzle yang saya punya adalah yang sesungguhnya terjadi. Tapi (untung) saya orangnya penasaran, sehingga merasa tidak cukup puas kalau kepingan puzzle itu belum benar-benar utuh terbentuk. Mungkin ini efek kerjaan saya sebagai kuli tinta. Saya mencari dan terus mencari. Dan hebatnya, kepingan puzzle yang 'hilang' itu datang dengan sendirinya. Boleh dibilang usaha saya adalah keterbukaan saya pada realitas.
Saya bicara pada realitas dengan tutur kata hati, alhasil banyak sekali yang membantu saya. Mulai dari orang-orang yang tidak saya kenal, nyaris kenal, sangat kenal, sampai belajar untuk kenal.

Jika dulu saya bertanya, "Gimana mungkin sih, baru nyadar sekarang kalau kita tidak memiliki kesamaan dalam ritualisasi bertuhan. Pas kenalan kemana aja?" Lalu kemudian pertanyaan berganti, seiring dengan kepingan puzzle baru ditemukan. "Demi perasaan impulsif karena merasa nyaman berbicara mengenai satu pengarang, semua cerita dan mimpi yang dibangun selama ini cuman dianggap titik imajiner yang tak akan pernah bersambung. Kok bisa ya?" Tapi saya beruntung, kepingan puzzle yang diberikan kepada saya sebagai wujud (katanya) penyesalan, akhirnya menjadi energi yang justru mendukung saya.

Sampai kemudian datang kepingan terbesar dari semua ini. Kepingan yang paling jujur dan sebenarnya sangat letih membebani diri membawa kemana-mana kepingan besar itu, demi sebuah...ah entah namanya apa. Biar mereka yang mendefinisikannya, saya tidak peduli.

Dan gambarnya terbuka lebar. Bahkan cukup dengan mengandalkan teknologi yang paling sederhana, disajikan gambar yang utuh. Gambar yang tidak butuh kepingan-kepingan puzzle yang lain. Semuanya terbaca jelas. Walaupun sempat ditutup rapat, entah mengapa kejujuran berpihak pada saya, semuanya terbaca dengan jelas. Sangat teramat jelas.

Saat saya membaca, saya menemukan saya yang dulu. Nyaris sama. Rasa yang diciptakan. Panggilan yang diberikan. Kehangatan yang coba ditawarkan. Tapi nyaris sama, mengapa? Yang saya baca penuh ketertutupan. Serba rahasia. Serba menyudut. Dan serba menunjuk pada orang lain. Apa cerita ini memang dibuat atas dasar kesadaran untuk menjadi salah. Saya tidak menemukan kata hati di dalam sana. Tidak ada ketulusan karena yang ada hanya tipu muslihat.

Dan dengan yakin, kata hati saya mengatakan, "Kita, bukan korban." Ya ketulusan dan kejujuran saya mengatakan demikian. Yang saya lakukan kemudian adalah menganggukkan kepala dengan sangat tegas. Tiba-tiba saya teringat kata-kata seorang teman yang juga pernah dikhianati,"Yang gua tahu, yang salah tak akan pernah bahagia karena kebahagiaan tidak menyertakan kebahagiaan."

Saya merasa sangat luar biasa lega. Tiba-tiba saya merasa karakter saya semakin matang dan kuat. Saya tidak gagal, saya justru berhasil, LUAR BIASA BERHASIL untuk menunjukkan ketulusan dan kejujuran akan selalu memenangkan pergumulan. Selicik dan sekotor apapun pergumulan itu.

Bagaimana mungkin kebahagiaan itu datang menghampiri, jika mereka mengorbankan orang asing demi kesenangan bertipu muslihat. Bahkan mereka mengorbankan orang terdekat dengan iming-iming julukan teman terbaik, demi penghianatan. Lalu saya bertanya, apa yang mereka lakukan dengan kata hati mereka? Terasingkah dia atau terlukakah dia karena dicampakkan begitu saja dari keutuhan dirinya?

Saya tidak akan menyesal menjalani semua ini. Rasa yang dulu saya punya pun tidak akan pernah saya sesali. Itu mengapa, saya tidak menutup blog ini atau coba memproteksinya, bahkan saya tidak berpikir untuk menganti nama blog ini. Karena ini adalah identitas saya dan saya tidak malu akan hal itu. Ini adalah suara hati saya dan saya tidak akan pernah mengasingkan kata hati saya. Semua yang saya catat di sini adalah ketulusan saya menghargai hidup yang sudah diberikan dengan dampingan Pemilik Kata Hati. Jadi, saya tak perlu merasa harus mengalienasikan blog ini. Karena buat saya, cerita dan pemikiran yang ada di dalamnya bukan unidentified flying object yang hanya jadi buah bibir ketika tertangkap mata telanjang yang perlu perdebatan panjang untuk menemukan sisi benarnya.

Dengan segala kerendahan hati, saya sangat bangga karena punya keberanian untuk menghadapi ini semua. Dan saya sangat menghargai setiap orang yang sekadar mampir, singgah, atau memilih menetap dalam hidup saya sambil menyemangati saya. Buat saya, mereka adalah orang-orang penting. Karena saya peduli, maka saya mengajak berbicara dari hati ke hati. Saya mengulurkan tangan karena saya sangat mengasihi. Dan apabila saya berbicara sambil menempatkan tangan di dada, itu tanda saya tengah mendoakan orang-orang tersebut. Iya saya metal, bahkan cenderung radikal plus nekad, tapi saya sangat percaya kuasa doa.

Karena doa, membuat saya punya kekuatan untuk menghadapi semua ini. Dan sumber dari kekuatan saya sangat banyak, teman-teman saya yang luar biasa. Akan selalu beruntung punya banyak teman karena sebenarnya mereka adalah salah satu hadiah dari Tuhan, setelah keluarga. Bahkan kadang kala tanpa kita sadari, orang yang tidak pernah kita duga menjadi teman ternyata adalah salah satu special gift dari Tuhan. Dan saya lebih dari sekadar beruntung untuk memiliki kalian semua.

Dengan segala kerendahan hati, saya sangat ingin berterima kasih untuk semangat, masukan, sentuhan, pelukan, dan doa yang kalian kirim buat saya. Ingin saya menyebutkan satu-satu tapi ada beberapa pihak yang ingin dirahasiakan. Biarlah ini menjadi special gift terindah saya menjelang ulang tahun saya. Tapi percayalah, saya melafalkan nama-nama kalian semua dengan jelas dalam doa saya. Dan saya percaya, SAHABAT HIDUP yang saya punya tidak punya keterbatasan dalam daya ingat, jadi Dia sudah memasukkan teman-teman semua dalam daftar penting arsiran hidup saya.

Melalui tulisan ini, saya ingin mengirimkan pelukan besar dan ketulusan cinta yang saya punya untuk kalian. Ayo kita menikmati hidup dengan menghargai setiap hal yang terjadi sama seperti kita menghargai diri kita. Seperti salah satu kata bijak yang dicatat dunia, Kasihilan sesamamu seperti engkau menghasihi dirimu sendiri :D

Dengan segala kerendahan hati, kalau kalian butuh menambah sedikit ketulusan dalam menikmati semua itu, saya siap hadir karena itu berkat yang saya dapat serta siap saya bagi-bagikan. Plus kalau kalian butuh sedikit 'kegilaan' dalam menikmati hidup, saya siap hadir untuk memberikan keberanian yang saya punya di dalam hati kecil saya. Serta kalau kalian butuh sentuhan dan pelukan kasih sayang untuk membuat hidup sedikit lebih manis, hadirkan saya. Sebab kadang kala dunia bisa begitu dingin jika dihadapi sendirian. Jadi, beginilah tulisan terima kasih saya dari hati yang paling dalam. Kepanjangan, pasti. Hahahahaha...karena saya baru saja melalui proses mematangkan diri dan saya tidak sabar untuk memasuki proses selanjutnya. Tertarik untuk bergabung?

God bless you all my dearest friends. Thank you for being more than friends, all of you are gifts from heaven. And this up coming birthday, I wouldn't ask for more coz I have you all. Dan pelukan besar pun terkirim ;D