Tuesday, March 20, 2007

Stop Kekerasan Sekarang Juga

Liburan panjang kemaren (17-19 Maret) stasiun televisi diisi dengan berita-berita kekerasan. Ya seorang ibu yang meracuni keempat anaknya lah...ya seorang ibu yang harus melahirkan dalam keadaan lebam-lebam setelah dipukulin suaminya lah...ya kekerasan-kekerasan yang lainnya. Meskipun berita kekerasan kerap mewarnai laporan kegiatan jurnalisme melalui berbagai implementasi media, tapi rasanya selalu getir setiap kali denger, nonton dan baca berita2 itu.

Lalu tiba-tiba membaca blog dari tukang es krim itu, dia berbicara mengenai perubahan dan absurditas hidup...kok rasanya getir juga ya. Apa memang kita sudah lelah dengan nikmatnya kemanusiaan? Atau memang terlalu absurd untuk menikmati semua itu? Ah...tiba-tiba merasa lelah untuk membicarakan absurditas dan kehidupan itu sendiri.

Jadi ingat, pernah gua begitu merasa absurd dengan semua yang gua jalanin. Dan gua berhasrat untuk membaca mite sisifus lagi. Niat bener waktu itu nyari buku ini, ampe nelepon ke gramedia, coba untuk beli on line tapi ntah kenapa ngga pernah bisa. Sampe satu sore, bertepatan dengan pengumuman ODP Mandiri yang gagal plus wawancara di Femina Group yang nyebelin, gua pulang lewat jembatan atma jaya. Pedagang kaki lima dengan lantang menjual buku2nya seharga Rp 10.000. "Sepuluh ribu, lumayan juga nih buku-buku," batin gua waktu itu. Akhirnya menjongkoklah gua dengan sepaju jangle yang mulai melecetkan kaki. Awalnya yang keliatan Percakapan dengan Tuhan for Teenager...ini buku pernah gua baca waktu kuliah, buku titik nol gua tentang Tuhan setelah Dunia Sophie dan Nietzche. "ANJRIT BUKU INI UDAH LAMA GUA PENGEN BELI" percaya atau ngga gua hampir aja teriak. Akhirnya gua semakin semangat nyari2 buku yang lain.....HASILNYA GUA LIAT TULISAN MITE...DAN KELANJUTANNYA SUDAH PASTI SISIFUS. Gua langsung orgasmen, sumpah saat itu gua tau gimana enaknya orgasme secara langsung karena sebelumnya cuman ngira2 aja gimana rasanya orgasme hahahahaha. Dan saat itu gua ngga tau berapa duit yang gua keluarin, cuman menurut gua kepuasan itu terlalu murah hanya untuk dibayarin 10.000. Gua cuman bilang, ambil aja bang sisanya karena abang udah bikin saya orgasme dengan menjual buku ini. Udah pasti abangnya kaget gua ngomong gitu dan ekspresinya itu kemudian menyadarkan gua. "Maksud saya, saya udah lama nyari buku ini. Udah ampe nelepon ke penerbitnya. Jadi ya ini udah rejekinya abang. Makasih ya." HAHAHAHAHA.

Saat itu, ntah ada setan apa...di jembatan atma jaya yang di bawahnya orang pada ngatri busway, gua teriak kenceng banget..."MAKASIH TUHAN U'VE BEEN SO KIND". Berhubung semua orang ngeliatin, akhirnya gua naik taksi dan di taksi itu gua masih ketawa-ketawa ampe lupa bilang kemana. "muter-muter dulu aja bentar bang, aku juga bingung mau kemana" Ya...mungkin terkesan absurd atau terdengar absurd...atau memang absurd. Tapi baik bunuh diri, kekerasan, perubahan dunia, dan absurditas adalah sesuatu yang absurd dan terjadi secara real di dunia. Dan semenjak saat itu gua berpikir, mite sisifus emang paling pinter. Karena pergumulannya dengan absurditas dihadapi dengan keberanian untuk menikmati realitas dunia. Karena ketika kita tidak punya keberanian untuk menikmatinya seperti mite sisifus yang terjadi adalah kita selalu merasa useless. Seperti di film little miss sunshine yang gua tonton seharian kemaren, setiap perjuangan harus dihadapi sampai garis akhir, tidak peduli apapun yang harus diberikan sebagai korban persembahan.

Semoga tulisan ini bukan sekedar untuk mengingatkan gua bagaimana definisi orgasme setelah bercinta kembali dengan mite sisifus saja, tapi bisa tetap menyadarkan kita atas di mana garis finish yang mau kita genapi.

Turut berduka untuk ibu dengan empat anaknya yang mungkin memilih 'track' lain dari garis finish. Dan turut berduka untuk suami yang memukuli istrinya hingga harus melahirkan lebih cepat, karena kejantanannya hanya dibatasi oleh selangkangan perempuan dan kelahiran seorang bayi yang tanpa cacat meskipun sebelum lahir sudah sering dipukulin.

Tarik nafas
hembuskan

dan kerjakan dengan senyuman

SELAMAT MENIKMATI HIDUO

No comments: