Monday, March 26, 2007

Past, Present, Future

Beberapa waktu lalu, seseorang yang dekat di hati bertanya, "apa bedanya hidup sejam dengan sehari. Atau sehari dengan sebulan...setahun dengan semilenium?" Well gua hanya menjawab, "Ya bedanya hanya pada kualitas untuk menikmatinya." Ngga tau apa jawaban itu emang terdengar shallow atau terlalu cheesy. Buat gua, past, present, dan future punya nilai jualnya sendiri. Kalau kita berbicara akan tiga hal itu yang keingat pasti penunjuk waktu yang menandakan apakah sesuatu itu telah berlalu, terjadi saat ini, atau direncanakan untuk terjadi di masa depan.

Ok...my english not as good as anybody else, specially he. Tapi pertama kali belajar bahasa Inggris dengan guru yang wanginya setengah mati itu, gua menyederhanakan aturan penunjuk waktu yang belibet dengan turunan-turunannya (seperti past perfect tense, present continious, dll) dengan kemarin, hari ini dan besok. Semuanya punya penanda waktu yang jelas, buat gua itu dianalogikan dengan spirit atau nilai jual. Semuanya punya ritmenya sendiri-sendiri, punya lagunya masing-masing. Apalagi untuk orang yang selalu menyelipkan sountrack dalam fase hidupnya, seperti gua. Jadi pertanyaannya mungkin bukan apa bedanya tapi bagaimana menikmati hidup yang hanya sejam, sehari, sebulan, setahun atau semilenium.

Ntahlah apa gua yang terlalu positifistik sehingga cukup aneh ketika membaca mite sisifus atau memang kenikmatan selalu punya batas yang imajiner bagi setiap orang? Ya...tiba-tiba pengen nulis ini aja. Dan menegaskan, i do read that book!!!!! Thanks to Pa Anton dengan batu apinya yang selalu memfasilitasi kegilaan pikiran gua dengan deretan buku2 edun, kaset2 bukan pasaran, dan film2 indi yang luar biasa. Pengen ke sana lagi, eh perempuan-perempuan gila ayo kita merendevou di masa lalu......

Selamat Menikmati Hidup

No comments: