Monday, September 20, 2010

Antara Dadu dan Bunda Maria

Saya bertanya pada sahabat baru saya, Benyamin Maengkom. Dia sering memanggil saya, adik kecil yang centil. "Mas Ben, gimana sih cara doa Novena?" Jadi sebulan lalu, dia cerita mau doa novena untuk saya. Tema doanya, biar saya dapat beasiswa dari negara Kangguru. Mas Ben kemudian menjelaskan kalau doa Novena itu adalah berdoa untuk 1 permintaan selama 9 hari berturut-turut. Cara doanya juga unik, di jam yang sama dengan intensitas berdoa yang sama.

Saya tentu terharu ketika mendengar ada orang baru mau berdoa begitu khusuk untuk saya,selama 9 hari berturut-turut. Mas Ben memang orang baik, orang yang akan memberikan perhatian penuh kalau sudah mengikrarkan diri sebagai sahabat.

Lalu tiba-tiba hidup saya kaya wahana Histeria. Naik ke atas dan secepat kilat terhempas ke bawah. Bahkan ketika nafas saya masih tersisa di tenggorokkan untuk di hembuskan, saya sudah nyaris terkapar di emosi paling rendah. Situasi seperti ini oleh saya dan Ita, kita sebut sebagai waktunya Tuhan bermain dadu. Karena Dia menentukan semuanya berdasarkan angka yang keluar pada kocokan dadu. Kalau angkanya bagus, ya ceritanya bagus. Tapi kalau angkanya amburadul...ya definisikan sendirilah :D

Setelah berderai air mata berkali-kali, saya sadar bahwa harus berbicara dengan Sang Penentu Cerita Kehidupan. Saya berdoa sangat khusyuk dan merapal berbagai permohonan dalam pejaman mata yang dalam. Berharap sikap ini bisa dilihat sebagai permohonan untuk berhenti bermain dadu. Dan tiba-tiba saya dapat inspirasi, entah karena saya desperado atau memang penasaran, untuk bertanya kepada Mas Bento bagaimana Doa Novena seharusnya dilakukan.

Sebelum cerita bagaimana ritual itu harus dilakukan, Mas Bento menggambarkan bagaiman Doa Novena bisa ada. Mulai dari mengapa harus 9 hari berturut-turut, awalan dan akhiran doa, sampai sebenarnya doa ini ditujukan kepada siapa. Mengapa 9 hari berturut-turut? Karena berdasarkan pengalaman orang-orang Katolik jaman dulu, ketika mereka berdoa 9 hari berturut-turut ternyata doanya dikabulkan.

Untuk urutannya, lumayan panjang. Doa syafaat, doa Bapa Kami, Salam Maria 3 kali, doa permohonan dan terus diulang-ulang. Saya lupa-lupa ingat urutannya, tapi kurang lebih begitulah. Lalu Mas Ben, bercerita kalau sebenarnya doa ini ditujukan kepada Bunda Maria. "Kenapa Bunda Maria?" tanya Mas Ben untuk menarik perhatian saya. "Karena Bunda Maria adalah Ibu Kehidupan?" Saya menjawab tidak begitu yakin.

Berdoa kepada Bunda Maria karena Yesus selalu mendengarkan permintaan ibuNya. Saya pun tersenyum, ternyata Tuhan ngga main dadu. Kita cuman perlu akrab dengan Ibunya ;D Hihihihihi ini hanyalah pemikiran saya. Pemikiran orang yang selalu kritis kalau ngomongin Tuhan. Tapi lucunya, saat begitu banyak masalah menghampiri, saya hanya membantin,"Tuhan kayanya lagi kangen banget ya? Saking udah lama kita ngga ngobrol, gw dikasih masalah silih berganti tanpa kenal jeda. Jadilah saya selalu berbicara dengan Dia belakangan ini.

Dan ketika saya bertanya-tanya doa apa yang paling efektif, tak ada yang bisa menjawab. Tapi seorang sahabat bercerita, "Gw kalau lagi galau dan ngga tau mau berdoa apa, yang keinget cuman Doa Bapa Kami. Gw berdoa itu dalam hati kaga berhenti sampai benar-benar dapat jawaban."

Akhirnya saya sadar, doa kaga ada rumusnya karena itu bersifat personal. Tapi ketika bicara mengenai doa yang mencakup semuanya, saran teman saya itu masuk akal. Doa Bapa Kami memang paling lengkap. Jadi kalau masih-masih mencari cara paling efektif menggoda "putusan" Tuhan melalui Doa, Novena menampilkan sisi ketekukan dalam berdoa. Kesungguhan dalam meminta sesuatu kepada yang punya segalanya. Sedangkan doa Bapa Kami, mewakilkan kepasrahan seseorang ketika meminta, mengucap syukur, dan memuji Sang Pemilik Kesempurnaan. Jadi pada prinsipnya kedua doa ini bisalah dipilih untuk diterapkan, sesuai kepribadian kita aja :D

Dan atas nama kesempurnaan, saya berdoa :

Our Father, who are in heaven,
Hallowed be Thy Name,
Thy Kingdom come,
Thy will be done, on earth as it is in heaven.

Give us this day, our daily bread
and forgive us our trespasses as we forgive those who trespass against us
and lead us not into temptation
but deliver us from all evil.
For Thine is the Kingdom,
and the Power,
and the Glory, forever
Amen.

2 comments:

Anonymous said...

hai....

butterfly menikmati dunia said...

Wuih baru nyadar mas Ben kasih komen...setelah gua tambahin recent komen ;D