Monday, April 21, 2008

Agama Massa

Belakangan,Indonesia tengah ramai membicarakan soal perlu tidaknya pemeluk Ahmadyah ditangkapin. Negara yang konon menjunjung tinggi kebebasan beragama ternyata bisa begitu sadis dalam menyikapi keberadaan agama.

Sampai saat ini,gw masih bertanya apa pertimbangan Bakorpakem menyatakan bahwa Ahmadyah sebagai penyimpangan agama yang harus dilarang. Ketakutan apa yang dibayangkan, kalau Ahmadyah tidak dilarang? Dan sampai saat ini, gw belum menemukan gambaran atas ketakutan Bakorpakem.

Hal itu berbeda 180 derajat dengan ketakutan yang gua punya atas terbitnya pelarangan Bakorpakem. Akan ada sekelompok organisasi masyarakat yang mengatasnamakan satu aliran yang benar, akan meminta Bakorpakem menelisik apakah agama tertentu sesuai ajaran bakunya atau tidak? Itu artinya, mungkin saja terjadi agama-agama lain diminta untuk diilegalkan. Inikan serem jadinya, Bakorpakem jadi institusi yang memperkarakan agama.

Bicara soal mendefinisikan apakah satu agama atau aliran telah sesuai dengan kebakuan agama induknya, pertanyaan selanjutnya jadi, siapa yang menentukan batasan baku itu? Sekelompok agama yang merasa jadi induk dari eksistensi satu agama atau pemerintah? Trus acuannya apa? Dan mengutip pertanyaan Ary, seberapa legitimate induk agama tersebut dijadikan pembentuk standar dari sebuah agama?

Kalau dikasus Ahmadyah, apa kekuatan hukum MUI untuk membuat standar yang harus dipenuhi Ahmadyah?Apa itu diatur secara formil?Lalu kenapa Bakorpakem setuju aja dengan tools yang dibuat MUI?

Setelah Ahmadyah, kira-kira aliran mana lagi yang akan diperkarakan?Al hasil, meskipun RUU Kerukunan Agama berhasil dipetieskan, ternyata tidak cukup sukses membatalkan adanya polisi agama gadungan. Lama-lama negara ini lebih gila dari kegilaan orang yang menganggap Tuhan sebagai teman, seperti gua. Wakakakak

Tuesday, April 15, 2008

God Bless Him

Pagi ini,kita harus keluar rumah pagi-pagi karena bokap mau ke rumah sakit. Berhubung si mba kaga ada lagi,jadi sekalian keluar semua biar kaga ribet nitip kunci.

Back to the topic,bokap mau dibiopsi pagi itu.Karena katanya ada pengobatan mahal tapi gratis kalo emang hatinya udh parah.Jadi biopsi itu scereening awal. Nah karena dia pikir obat darah tingginya bakal berlawanan dengan bius, jadi kaga diminum.

Tapi justru di situ letak miss-nya.Karena kaga minum obat darah tinggi,malah naik berkali-kali.Bahkan jantungnya ampe di-EKG. Dia ampe ngemetaran katanya,karena tekanan darahnya 180/90.

Dan pas nyampe rumah,dapet kabar itu dan ngeliat dia tiduran lemes,sedih juga.Walaupun gw sering banget berbeda pendapat ama dia,tapi gua sayang banget sama dia.He represent me,kita sama2 keras kepala.Tiba2 pengen nangis,karena dua hari kemarin dia semangatin gua untuk ikut tes di bursa efek indonesia.Dia ampe sms berkali-kali untuk share knowledge investasi.

Dear God,bless him please.Semoga apapun hasilnya,dia tetap semakin sehat.Biar penyakitnya satu-satu sembuh. I love u daddy

Thursday, April 3, 2008

Cara Tuhan Menjawab Doa

Lagi-lagi,gw menemukan kenyataan bagaimana Tuhan punya cara yang unik untuk menjawab doa.

Hampir sebulan lebih,gua dan Ary menunggu jawaban dari apa yang kita ngumulin masing-masing. Gua dengan masalah hormonal dan dia dengan beasiswanya. Ini dua hal yang beda emang tapi ntah knapa,kita bedua ibarat menunggu perpanjangan nyawa dengan hasil dari penantian itu.

Sangking bingungnya dengan proporsi menunggu, akhirnya kita sempat terlintas bahwa akhir penantian dari kedua penantian kita akan jatuh di hari yang sama.Entah Tuhan menjawab doa kita,atau emang kebetulan, jawaban dikeluarkan di hari yang sama.

Oke, secara teori, masalah hormon gua tertangani dengan obat yang dikasih dokter Ali Baziad. Artinya, enam bulan ke depan, gua harus minum obat yang sama untuk nyeimbangin. Dan ketika gua tau gua dapat, sebagai tanda hormon mulai membaik, gua sangat terharu. Itu adalah kali pertama gua terharu dengan menstruasi gua.

Tapi di posisi yang berbeda, Ary tidak diloloskan mendapatkan chievening. Walaupun kita tahu sehari setelah harapan gua direalisasikan, namun pengumumannya dilakukan tepat ketika gua dapat. Saat itu,gw yakin banget kalo Ary juga bakal lolos chievening. Dan dia pun berkeyakinan serupa, karena kita sempat mikir bahwa keduanya akan mendapatkan jawaban yang diharapkan.

Chievening belum berpihak ke sayangku, dan ini adalah cara unik Tuhan menjawab penantian yangku tepat di hari gua dapat.Dia benar-benar suka bermain dadu. Yang satu dibikin menang dan yang lain dibikin sedih.

Dan ternyata sulit untuk mendefinisikan kebahagiaan dengan kesedihan secara bersama. Karena keduanya tidak memiliki kesamaan. "Setidaknya ada yang bisa disyukurin," kata yangku dengan tampang sedihnya.

Ah Tuhan,kalau aku boleh menggugat,kenapa tidak kau beri kamu berdua kesempatan yang sama?Atau ada kesempatan apa dibalik kebahagiaan yang sepihak ini? Janganlah terlalu sering bermain dadu atau sebenarnya Kau bermain monopoli? Ah bukankah monopoli menggunakan dadu? Dan dalam permainan monopoli, kartu kesempatan terlalu mahal untuk dibagikan cuma-cuma.

Kami tetap bersyukur karena setidaknya ada sebagian dari sebuah mimpi yang kami terima. Tapi ini akan membuat kami semakin kuat melawan, bahwa kesempatan bukanlah tergantung pada lemparan dadu yang Kau buat. Melainkan kepada kesempatan yang kami buat.

Jadi sayang, ayo sama-sama kita buktiin bahwa ini semua hanya masalah perlawanan. Karena hidup adalah kesempatan yang berputar, jadi selama masih hidup kenapa mesti menyerah pada kekecewaan atas cara Tuhan menjawab doa dengan unik. Mari terus berusaha karena Tuhan tidak mungkin bermain dengan dadu yang sama.

Tetep semangat ya yang karena semuanya masalah waktu aja. Love you no matter what!!!