Friday, November 23, 2007

9 Pertanyaan untuk Andreas A Prasadja: Tak Sengaja Jadi Dokter Tidur




BELAKANGAN ini makin banyak rumah sakit yang mendirikan laboratorium tidur atau sleep laboratory. Namun, tidak banyak orang yang tahu bahwa RS Mitra Kemayoran adalah yang mengawalinya. Dan adalah Dr Andreas A Prasadja yang dengan berani menerima tantangan untuk mempelajari secara mendalam hal yang sering disepelekan banyak orang, yakni tidur.

Dari apa yang dipelajarinya, Sleep Technologist (teknolog tidur) ini disadarkan bahwa sepertiga hidup manusia diisi dengan tidur. Inilah yang kemudian menyeret proses kecemplung-nya sebagai sebuah kesadaran bahwa tidur diciptakan Tuhan karena memegang peranan penting bagi mental, kognitif, dan emosional seseorang.

Berikut petikan wawancara Jurnal Nasional dengan dokter yang tidak mau disebut sebagai dokter tidur pertama di Indonesia ini.

1. Bagaimana awal Anda mempelajari seluk-beluk tidur?

Awalnya kecemplung ha ha ha. Saya bisa mempelajari masalah gangguan tidur karena memang dari awal sudah bekerja di RS Mitra Kemayoran sebagai dokter umum. Dan kemudian saya mendengar kalau rumah sakit ini akan membuat sleep laboratory. Dalam hati saya mengatakan, ‘apaan nih' dan saya pun tidak menaruh perhatian lebih terhadap itu. Sampai suatu saat the owner of the hospital over me to study, ya kenapa tidak. Saat itu saya baru ambil course-nya saja di Singapura. Tapi, mata saya langsung terbuka bahwa yang dipelajari dokter tidur itu ternyata luas sekali. Akhirnya saya yang meminta untuk disekolahkan kembali dan mendapatkan sertifikasinya, waktu itu saya belajar di Sydney University, Australia.

Saya belajar langsung dari Prof Collin Sullivan yang menemukan alat Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) untuk masalah sleep apnea. Rasanya luar biasa, yang pasti pada awalnya saya tidak tau kalau beliau itu penemunya ha ha ha. Sadarnya, setelah banyak orang membicarakan mengenai latar belakang dia dan membaca langsung penelitiannya.

2. Mengapa Anda yang dipilih untuk belajar tersebut?

Jujur sampai saat ini saya tidak tahu, mungkin karena saya dilihat orangnya nekatan. Dan dulu dianggap Bahasa Inggrisnya yang paling bagus, padahal modal saya hanya jeblak doang ha ha ha. Tapi, pada intinya proses itu berangkat dari visi rumah sakit yang ingin menjadi rumah sakit yang terlengkap. Dan kami juga melihat bahwa kedokteran tidur di luar negeri sangat maju sekali, bahkan di Singapura atau Malaysia sekali pun. Di Asia Tenggara, Indonesia-lah yang paling tertinggal untuk kedokteran tidur. Karena kita baru memulainya belakangan ini saja dan di Indonesia rumah sakit inilah yang pertama kali berani mendirikan sleep laboratory.

Sebagai perbandingan, di Australia, hampir setiap enam kilometer ada sleep clinic. Rumah sakit besar, sleep laboratory-nya minimum terdiri atas empat tidur. Sedangkan kita baru satu tempat tidur. Dan di sana, pasien yang ingin memeriksakan dirinya atau melakukan sleep study itu waiting list lebih dari satu bulan. Bahkan, ada beberapa sleep laboratorium yang ternama, kalau ingin diperiksa harus mengantre sampai enam bulan. Karena mereka sudah aware dengan kesehatan tidur, sedangkan kita bisa dibilang tidak masuk hitungan sama sekali.

3. Seberapa penting tidur itu bagi kesehatan?

Kalau mengambil pemikiran Prof William C Dement, the father of sleep medicine, ada tiga komponen penting untuk kesehatan. Pertama, physical fitness. Kedua, keseimbangan nutrisi, dan terakhir adalah tidur. Tapi, tidur sering diremehkan banyak orang bahkan oleh kalangan medis sekalipun. Karena the practice of the medicine stop when the patient sleep. Itu mengapa dulu pasien hipertensi ditangani dengan koridor pikiran bahwa pasien makan apa dan bagaimana kegiatan olahraganya. Yang dilihat hanya diet and physical fitness, sehingga tidak pernah mempertimbangkan tidurnya. Padahal, contoh satu gangguan tidur saja, sleep apnea, dapat menyebabkan hipertensi. Perlahan-lahan ilmu gangguan tidur semakin berkembang sehingga di luar negeri pemeriksaan tidur sama umumnya seperti pemeriksaan darah, roentgen, bahkan menjadi basic diagnostic.

4. Apa yang menarik ketika Anda mempelajari tidur?

Ternyata sepertiga dari hidup kita itu adalah tidur. Artinya, tidur itu sangat penting manfaatnya bagi kehidupan. Karena kalau tidak penting atau terjadi tanpa maksud apa-apa, maka it would be the biggest mistake that God made. Jadi, tidur itu sangat penting sekali karena sepertiga hidup kita diisi dengan tidur.

Tidur menjadi penting karena ketika tidur REM (rapid eye movement atau fase mimpi-Red) dipercaya meningkatkan kemampuan mental, kognitif, dan emosional. Ini artinya tidur membentuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Sebenarnya pada tahap tidur REM, otak itu amat aktif karena gelombang otaknya sama seperti ketika kita sadar. Termasuk signal-signal yang dikirimkan ke anggota gerak tubuh seperti tangan dan kaki. Hanya saja pada tahap itu juga ada mekanisme pengaman yang memotong sinyal sehingga otot-otot besar lumpuh, maka ketika tidur kita tidak gerak-gerak seperti ketika sadar. Itulah mengapa orang yang kurang tidur sebenarnya kurang memaksimalkan memorizing otaknya.

5. Banyak rumah sakit yang kini mendirikan laboratorium tidur, apakah ini memang trend?

Sebenarnya trend ini sudah telat sekali, karena kami sudah menyadarinya sejak tahun 2001. Kami sering melihat apa yang sedang trend di luar negeri, lalu kami implementasikan di Indonesia. Di Amerika Serikat laboratorium tidur berkembang pesat karena alasan asuransi. Contohnya, pasien sleep apnea yang tidak terdiagnosis dan tidak dirawat akan memerlukan kunjungan ke fasilitas kesehatan 10 kali lebih sering dibanding pasien sleep apnea yang dirawat. Maka, menurut asuransi di sana, lebih murah biaya klaimnya apabila dilakukan pemeriksaan tidur. Itulah mengapa di luar negeri pemeriksaan tidur sama umumnya seperti pemeriksaan darah, roentgen, bahkan menjadi basic diagnostic.

Keprihatinan saya sekarang ini, munculnya laboratorium tidur yang tidak disertai peralatan lengkap, sehingga tidak memenuhi sebuah syarat laboratorium. Ada beberapa yang alat laboratorium tidurnya sebenarnya diperuntukan untuk screening saja bukan diagnosis, jadi sayang sekali. Tapi, makin bermunculannya laboratorium tidur harus disemangati juga. Artinya kan makin banyak orang yang sehat. Karena penyebaran seputar tidur akan semakin gencar dan menciptakan awarness di masyarakat.

6. Boleh dibilang Anda adalah dokter ahli tidur pertama di Indonesia?

Jangan dibilang begitu, saya lebih suka disebut sebagai sleep technologist. Di samping itu, perkembangan ilmu mengenai tidur juga masih terbilang baru di Indonesia, sehingga belum banyak yang mengetahui bahwa dunia kedokteran mengenal sleep specialist. Di Amerika sejak tahun kemarin sudah ada sleep phisician. Tapi, ya biarkanlah prosesnya berlangsung untuk mengembangkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya tidur.

7. Seandainya tidur dimasukkan ke kurikulum sekolah kedokteran?

Itu bagus sekali, karena dulu waktu kuliah saya hanya belajar mengenai tidur selama dua jam. Padahal, sekolah kedokteran empat tahun dan prakteknya dua tahun, tapi masalah tidur hanya dapat porsi dua jam. Ketika itu yang dibahas juga hanya mekanisme dan manfaat tidur. Makanya saya selalu senang ketika diundang menjadi pembicara di fakultas kedokteran untuk berbicara secara klinis mengenai tidur. Tapi, saya lebih suka membuka sekolah mengenai kesehatan tidur dan mempersiapkan tenaga-tenaga kesehatan yang bisa mengoperasikan laboratorium tidur. Saya pribadi sudah punya ancang-ancang kurikulum untuk sekolah ini. Tapi, kan modalnya besar sekali karena alat-alat pendukungnya pun mahal sekali.

8. Anda sendiri dan keluarga menerapkan tidur yang cukup?

Iya, karena sudah mengetahui pentingnya. Khususnya anak saya karena saya berkeyakinan tidur akan bermafaat bagi perkembangan otak dia. Banyak orang tua yang mendidik anak pra sekolah untuk melatih bangun pagi agar terbiasa pada saat sekolah nanti. Kalau saya, justru saya biarkan tidur karena saya tahu tidur lebih penting. Urusan nanti masuk sekolah pagi ya disiasati pada waktunya saja.

9. Anda memeriksa pasien saat dia tidur, berarti tidak perlu stetoskop dong?

Tak pernah pakai lagi, malah sekarang lebih sering pakai mouse. Karena, di laboratorium tidur, pasien dipasangi sensor yang kemudian dihubungkan ke komputer untuk direkam. Kemudian pada pagi hari saya baca statistiknya. Walaupun memang pada beberapa kasus saya ikut nungguin selama pasien tidur.

Ada kepuasan tersendiri karena saya pernah menangani pasien yang tidak boleh mengoperasikan alat-alat berat oleh perusahaannya karena dianggap mudah tertidur. Dan setelah diperiksa, ternyata dia mengalami sleep apnea yang setelah dirawat hampir enam bulan dia bisa beraktivitas lagi. Ini kan sangat membantu dia karena produktivitasnya naik lagi dan dia tidak jadi dipecat.


Biodata

Nama Lengkap: Andreas A Prasadja

Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 16 Mei 1975

Istri: Kristanti Madona Gunadi

Anak: Chiara Monica Prasojo

Partisipasi:

- Board Advisor Majalah Parents Indonesia

- Better Sleep, Better Life, Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya

- Snoring dan Sleep Apnea, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Pendidikan:

- Lulus Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya (2002)

- Sleep Technologist, Sidney University (2005)

Pekerjaan:

- 2002, mendirikan Klinik Pandawa

- 2006 - sekarang mengepalai Sleep Disorder Clinic, RS. Mitra Kemayoran.

Dimuat pada Jurnal Nasional, 22 November 2007

Mengakrabkan Puisi Melalui Telinga

Puisi bukan hanya barisan kata yang diciptakan tanpa makna. Barisan kata yang tertulis merupakan wujud eksistensi dari sebuah peradaban kebudayaan. Karena itu, sebuah puisi tidak hanya menggelayutkan imajinasi yang tertata. Tapi puisi juga melibatkan emosi dalam menafsirkan sebuah proses perenungan.

Namun puisi masih dianggap terlalu mengawang-awang sehingga tidak banyak pihak yang mau terlibat dalam keindahan yang ditawarkan. Bahkan proses dialogis yang ditawarkan dalam imajinasi kata yang dimainkan, juga sering terjebak dalam teknik mendeklamasikan puisi. Alhasil, puisi dianggap barang mahal yang hanya dibuat untuk, dari, dan oleh seniman. Lalu adakah cara untuk membuat puisi akrab di telinga dan mata banyak orang ?

"Sebenarnya musikalisasi puisi dibuat untuk mengatasi trauma orang dengan gaya penyampaian puisi yang deklamatif. Atau orang sering kesulitan untuk memahami makna suatu puisi, ini karena mereka berpikir bahasanya terlalu tinggi. Karena itu musikalisasi puisi coba mengemas puisi dalam lagu, agar lebih memasyarakat," ucap Ari Malibu yang kerap memusikalisasikan puisi Sapardi Djoko Damono.

Melalui musik, Ari menambahkan, akan membuat banyak orang lebih tertarik dan mengenali kata-kata di dalam puisi. Dan setelah tertarik, maka proses eksplorasi interpretasi puisi pun dapat dimulai. Sehingga dengan demikian, puisi bukan lagi karya yang sukar dan harus mengernyitkan dahi agar mendapatkan sari patinya.

"Yang lucu dari orang Indonesia adalah merasa keberatan ketika membaca puisi dari penyair sendiri, tapi ketika puisinya dari luar negeri justru dapat dinikmati. Inilah mengapa musikalisasi puisi yang kami buat diedarkan dalam bentuk kepingan cakram, berharap akan banyak orang yang menjadikan penyair Indonesia sebagai tuan rumah di tanah airnya sendiri."

Tapi bukankah setiap orang memiliki interpretasinya sendiri terhadap sebuah karya seni, terutama puisi ? Artinya, dengan memusikalisasikan puisi maka menyamaratakan interpretasi puisi kepada semua orang? Menurut penggagas album musikalisasi puisi Ari-Reda, AGS Arya Dipayana, sebuah interpretasi yang dilagukan bukan serta merta menyeragamkan imajinasi.

"Karena proses mengeksplorasi tafsir puisi yang dilakukan pun sarat dengan makna dan rasa. Saya coba memahami pemilihan diksi yang dilakukan penyair dan bagaimana mereka membentuknya dalam satu rasa puisi. Contohnya seperti puisi Aku Ingin yang dibuat oleh Sapardi, kata-katanya sangat sederhana tapi sebenarnya ada makna yan rumit dibaliknya. Kerumitan yang setiap hari dialami dan kemudian menjadi biasa."

Kerumitan yang dibalut dalam kata-kata yang sederhana itu kemudian oleh Arya disusun dalam notasi lagu. Maka notasi yang tercipta pun sederhana, bahkan menurut Arya cenderung naif. "Sedangkan kerumitannya saya format dalam bentuk jebakan-jebakan nada yang apabila tidak berhati-hati akan menyulitkan penyanyi," tambah pria yang akrab dipanggil Aji ini.

Hal senada juga diungkapkan oleh Reda Gaudiamo yang jatuh cinta menikmati puisi dalam lagu, sejak diminta menyanyikan puisi Gadis Peminta-minta karya Toto Sudharto Bachtiar. Menurutnya, jika penyair memiliki lisensi puitika untuk memilih diksi yang tepat atas ekspresinya. Maka pembaca puisi yang kemudian mengartikulasikan maknanya dalam lagu, juga memiliki lisensi puitika untuk menginterpretasikannya secara bebas.

"Namun bukan berarti interpretasinya tidak melibatkan pemahaman atau rasa. Karena kedua unsur inilah yang justru menyediakan ruang bagi pembuat lagu untuk mengubahnya menjadi lirik puisi yang dimusikkan. Ada proses kontemplasi dalam pembuatan dan pemaknaan puisi yang dimusikkan. Maka musikalisasi juga merupakan cara untuk mencintai puisi," ucap Reda yang berduet dengan Ari dalam melagukan puisi Sapadi.

Bila interpretasi yang dilakukan mereka berbeda dengan penyair ? Menurut Aji hal tersebut mungkin terjadi. Karena interpretasi yang mereka lalukan bukanlah dengan semangat untuk memuaskan penyair. Aji pun menyakini kebanyakan penyair, termasuk Sapardi, sudah cukup menyadari bahwa pada saat karyanya dipublikasikan maka sudah menjadi kepunyaan umum. "Ketika sebuah karya dilemparkan ke masyarakat, maka karya itu sendiri yang berbicara. Jadi Sapardi pun cukup proporsional untuk menilai hasil apresiasi kami terhadap karyanya."

Lalu apakah yang menjadi kekuatan dari puisi-puisi Sapardi sehingga ketiga orang ini selalu ingin memusikalisasikannya? Ketiganya bahkan terbilang sering memusikalisasikan puisi Sapardi dalam bentuk compact disc (CD) dan memasarkannya melalui jalur indie label. Ketiganya, mengamini kata-kata yang ditawarkan Sapardi, sangat kuat untuk kemudian digunakan secara optimal dalam menciptakan imaji.

Sedangkan dari sisi penyanyi, Ari dan Reda mengatakan, Sapardi berhasil membentuk puisinya dalam rasa musikalitas yang jelas. Sehingga setiap kali membaca puisi Sapardi, sangat mudah bagi mereka mengimajinasikannya dalam bentuk lagu. "Ini tentu memudahkan yang membuat dan yang mendengarkan, untuk memahami serta memahami isi puisi Sapardi," imbuh Reda.

Apakah Sapardi keberatan jika puisinya "diobrak-abrik" dalam komposisi musik dan lagu? "Ketika puisi saya dibaca saja saya sudah senang, apalagi ketika dilagukan. Seorang pencipta karya seni, harus menyadari manakala karyanya dipublikasikan itu berarti sudah menjadi milik masyarakat. Jadi saya tidak berhak mengatakan saya tidak suka puisi saya diapresiasi dalam musik. Toh musik yang lebih populer justru membuat puisi saya dinikmati banyak orang," ucapnya ketika dihubungi penulis beberapa waktu lalu.

Dan ketika disinggung mengenai hak cipta, Sapardi yang menyebut Ari, Reda, dan Aji sebagai muridnya mengatakan tidak ambil pusing dengan hal itu. "Iya kalau mereka untung, bagaimana kalau mereka rugi? Buat kami ini adalah usaha bersama untuk mempopulerkan puisi." Lebih lanjut Sapardi menekankan, hal yang harus dinilai dari musikalisasi puisi adalah merupakan cara untuk mengembangkan kematangan masyarakat atas pemahaman karya seni. Karena puisi secara umum dapat diartikulasikan dalam kontemplasi yang dilagukan.

Semangat yang sama, membuat Ari dan Reda memiliki harapan menjadikan musikalisasi puisi sebagai alternatif genre musik di Indonesia. Karena secara perlahan keduanya menangkap animo yang besar dari anak muda untuk dapat menikmati musikalisasi puisi. "Sangat ingin sekali musikalisasi puisi dapat masuk dalam jalur major label karena dengan begitu puisi menjadi sesuatu yang bersahabat. Sehingga musik yang didengarkan tidak semata-mata enak di telinga tapi syairnya pun menciptakan kematangan berpikir," ucap Ari.

Namun hal lain yang juga turut disadarkan, menurut Reda adalah major label. Karena kebanyakan dari mereka menganggap masyarakat masih harus dijebak dalam tren atau kemasan musik yang sama. Dan kesadaran ini nantinya akan menjadi warisan budaya yang dibentuk melalui proses modernitas, tanpa perlu digerus olehnya.

"Meskipun riak yang kami timbulkan harus melawan gelombang industri musik, sampai kapan pun kami tidak mau berbicara mengenai untung rugi. Atau apakah musikalisasi puisi yang berhasil masuk dalam pasar industri musik kemudian membentuk trend setter. Itu adalah proses untuk menyadarkan banyak orang, bahwa produk seni ini adalah milik kita bersama. Selama puisi diperdengarkan, dipelihara dan kemudian disadari sebagai bentuk perenungan, maka proyek idealis ini harus tetap dijalankan," pungkas Reda.

Dimuat di Jurnal Nasional 18 November 2007

Monday, November 19, 2007

26

18 November

Apa rasanya ya melewati seperempat abad ? Rasanya cape...karena harus ngeliput di radio dalam di kantor MLM Sun Hope. Acaranya ngantuk padahal penontonnya sarat diwarnai euforia semangat penjual barang. Setelah itu masih harus ke kantor untuk transkrip wawancara sosok. Cape rasanya. Tapi disela-sela kelelahan itu ada juga rasa kebahagiaan atas ucapan dan doa panjang umur. Apalagi ada yang tengah malam minta ditelepon dan tidak sabaran untuk memberi clue kado antara A atau B (suer deh yang, ampe sekarang aku belum bisa nebak kadonya apa hehehehe). Ada juga sms-sms yang unik plus lucu yang mendoakan enteng jodoh. Ya semua yang baik harus diaminkan, jadi AMIN.

Semakin malam semakin bagus, karena tulisan musikalisasi gua jadi tulisan pertama. Hihihi ntahlah ngerasa senang aja paska beberapa harinya "diomelin" Emha karena ngga semua kutipannya ditampilin. Tulisan musikalisasi itu komplit, narasumber semua angle dapat. Terima kasih detik-detik terakhir deadline berhasil menghubungi Sapardi Djoko Damono. Ya worthed lah. Jadi tepat di hari ulang tahunku ada artikel ku tentang sesuatu yang aku yakini bagus :)

Pas nyampe rumah, langsung hujan. Gua suka ujan malam-malam bikin tidur makin nyenyak, adem. Nyokap udah nyediain makanan kesukaan gua, BABI PANGGANG KARO!!! Only for me. Gua selalu bersemangat makan daging itu, banyak juga kaga bakal nolak.

Oke sekarang soal kado, berhubung gua masih belum tau kado dari pacarku yang ganteng itu :) (kok ngga tau malah ketawa ya, abis kamu ngasih clue yang gampang ketebak sih). Nyokap ngasih kalung, cincin dan beauty case. Dia bener2 bikin gua jadi cewe, kalao ngasih kado pasti cewe bener. Yah diterima aja, selama bikin tambah manis hihihi.

Tapi gua masih menerima dengan terbuka lebar, bagi kalian semua yang ingin menambah koleksi kadoku. Karena ada lirik lagu kasidahan yang bernada seperti ini, berbuat baik janganlah ditunda-tunda...jadi jangan ditunda ya...

Makasih Tuhan untuk kepercayaan menambahkan satu tahun dalam perjalanan hidupku.
Dan makasih untuk kalian semua, untuk eksistensi kalian dalam hidupku.
Indahnya berbagai adalah inti dari keindahan hidup...jadi terima kasih sekali lagi untuk segala hal yang telah kita bagi bersama. God Bless You All.

Monday, November 5, 2007

Hari ini setahun lalu



Setahun lalu tepat di hari ini, 6 November, adalah masa di mana seorang laki-laki mengekspresikan perasaan dengan sangat jujur atau mungkin nekad. Karena ketika itu semuanya berlangsung sangat cepat, dalam hitungan minggu tapi kita ibarat magnet udah tarik menarik. Dan hari ini setahun yang lalu, ekspresinya tercatat dalam sebuah sms yang sampai kini masih disimpan.

Let me say this :
you are the devil and i'm bedeviled. You are d angel n i'm enlightened.
You are d messiah n i'm saved. You are d messenger n i'm your disciple.
I may never b d ice cream maker 2 u, but u really are now an ice cream 2 me now. Hehehe that's my magic spell!


Ok siapa yang ngga gelagapan dapat sms kaya gitu, gua inget banget saat itu gua lagi ngantri nasi goreng. Jadi cuman senyum-senyum aja tanpa peduli mamang nasi gorengnya kasih sambel di pesanan gua. Dan karena gua jawabnya lama, secara itu bahasa inggris jadi butuh waktu untuk men-translate-nya wahahahaha. That ice cream maker itu bilang, kok diem biasanya ngomongnya lancar. wahahahahaha

Trus dengan trik perempuan gua jawab seperti ini, Whoa...whoa...those devil, angel and mesias thing over to much. But ice cream maker, well answer this one, do you want to play it fast or just flow the rhytem? Coz i really want to interact with the ice cream maker. See i said the abracadabra...It would be tastier if we doing this not with the smsan thing.

Itu sebenarnya trik gua aja, apa dia bakalan berani ngomong langsung apa kaga ? Hihihiihi ngga lama kemudian dia telepon dan gua cuman bisa kelabakan dan tiba-tiba nasi goreng yang kepedesan itu pun hambar...alah....Pas gua angkat teleponnya, gua bergaya setenang mungkin...wahahahahaha ini tipikal cewe banget. Dan akhirnya kami pun menemukan kesepakatan, menikmati es krim.

Oke untuk es krim, di awal jalan barengna, dia bertanya pilih mana makan es krim tapi setelah itu lupa nikmatnya es krim atau ngga makan es krim, cuman ngebayangin aja tapi ngga pernah lupa bayangan dari kenikmatan es krim itu. Dan gua langsung jawab, lebih enak makan langsung dan rasain enaknya, perkara itu lupa ngga ya urusan belakangan. Daripada cuman ngebayangin doang. Sedangkan dia, milih untuk ngebayangin aja karena ngga mau sensasi enaknya es krim lupa. Walaupun cuman di bayangan doang. Kasian ya hehehehehhe

Kita sebenarnya berbeda banget, dia pendiam, panikan, dan menyendiri. Sedangkan gua ngga bisa diam, suka teriak-teriak, marahan, dan suka hingar bingar. Bersebrangan banget tapi ibarat magnet, justru kutub yang berbeda itulah yang bisa bikin tarik menarik. Ya mungkin sifat yang bertolak belakang jadi satu momen yang selalu kita tunggu untuk mewarnai hari-hari kita. Jadi selalu ngangenin untuk ketemu terus karena interaksi kita jadi dinamis banget.

Ah sayang, seneng rasanya bisa ngerasain itu semua sama kamu. Mulai dari kejutan listrik sampai kangen seubun-ubun ketika kamu jauh atau saat deketan dan takut jauhan lagi. Makasih untuk perjalanan setahun yang luar biasa...you are special to me coz u completed me. Ayo tetap jalanan bareng ya karena cuman itu yang bisa kita lakukan untuk mengaktualisasikan rasa yang kita punya.

So lets go to the place only lover go, shall we ?






Semoga tangan kita ngga pernah terlepas ya....love u mijn schat....