Wednesday, January 17, 2007

Get Me Out of Here!!!!!

Bosen jadi baut mesin kapitalis yang bensinnya kepentingan presiden

Ketidaknyamanan gua sudah sampai pada jargon di atas. Gua rasa perputaran hidup gua akan selalu dihantui dengan benturan idealisme dengan realitas. Tapi gua selalu suka proses ini, bikin gua semakin berani bikin keputusan dan bertanggung jawab atas pilihan itu tanpa menyesalinya. And in the end gua akan bilang,
"Dude...shit do happen in the big city" dengan nada yang mengamini tentunya.

Argh...peristiwa satu halaman itu benar-benar menyadarkan gua akan akuarium yang gua masukin sekarang. Dulu gua milih keluar dari akuarium Risk Management Unit at the HSBC. Ntah kenapa kalo inget HSBC bahasa inggris gua keluar aja...secara gua diinterview pake bahasa inggris, padahal gua kaga yakin gua bisa dan teryata itu kaya air mancur...muncrat aja hahahahah. Gua juga pernah nelepon ke salah satu nasabah untuk confirm apakah kartunya ada dia apa kaga, dari namanya sih india tapi aksennya british banget. So bahasa inggris gua diuji banget disini hingga tertanam di otak..HSBC refer to bahasa inggris. Mungkin kalo ngomong gua bisa kaya air mancur itu tapi kalo nulis...well tanya aja "guru" gua itu hehehehehhe. Back to the topic, gua keluar dari HSBC karena itu bukan akuarium gua untuk mempraktekkan ilmu, plus bukan batu loncatan yang bagus juga untuk jadi penulis. Mungkin ini kelemahannya kalo kita cuman bisa satu bidang...lo jadi stuck di sana ketika realita tidak menawarkan itu kaya sale2 di toko swalayan. Tapi gua kan miss negosiasi. Jadi, walaupun gua ngga suka ruangan akuarium itu (for ur information, semua bank yang mengeluarkan kartu kredit, risk management-nya pasti di akuariumin a.k.a satu ruangan khususnya dimana akses keluar masuknya bukan untuk sembarangan orang. Dan ditempat gua dulu, kita dikurung disatu ruangan yang kaca semua jadi kaya akuarium beneran) gua tetap cari titik negosiasinya dengan cara tetap melatih nose of news gua dengan langganan kompas, beli majalah tempo baca plus kirim tulisan2. Gua pikir itu cara mensiasati terbaik ketika Tuhan mainin daduNya. Lumayan dari tulisan2 yang hanya jebol di Sindo itu gua dapat uang masuk lah buat begaul di Plaza Semanggi ama Atun Sang Mami. Waktu itu kita masih sama2 jomblo jadi kerjanya bilang wareg!!! karena liatin pantat orang....HAHAHAHAHAHHAHA. Wah banyak distorsinya nih tulisan, menandakan gua bener2 sedang diguncang prahara. Tapi gua tetap dying untuk bisa mempraktekan ilmu.

Begitu dapat panggilan interview di tempat yang berafliasi dengan penguasa itu, GUA SENENG BANGET karena kesempatan itu datang juga. Gua semangat banget, semangat empat lima. Walaupun gua tau, gua di digital media-nya which is mean gua tidak turun ke lapangan, gua membangkitkan nose of news gua dengan ikut-ikut Ita di 2 liputannya (disinilah gua ketemu si ice cream maker itu...hahahahahahaha sekali nepok dua nyamuk dapat...ya Ary ya Usman Hamid...hahahhahaha). Pesan singkat untuk Basil, JANGAN CERITA INI KE BU SUCI!!!! Di awal2 pekerjaan di akuarium yang baru itu (ngga literally akuarium sih walaupun memang ruangannya khusus dan tidak nyampur dengan reporter koran tapi ya anggep aja itu akuarium) gua senang karena redakturnya juga baik dan ngajarin kita banget. Plus orang2nya enak semua. Tapi tiba2 gua denger kalo mulai dari ob ampe redaktur (termasuk redaktur gua) keluar....!!!! Di sini nose of news gua bener2 bekerja, banyak gelagat aneh dari hengkangnya orang itu. Selisik punya selisik...gua masih mencoba menegosiasikan conflict of interest itu.... ya "manajemen" yang secara garis besar bikin mereka hengkang. Tapi kejadian yang gua alami dengan kata kunci "Sumpeh lo beneran nih isinya!!! Bikin gua terhenyak...it is the end of the world. Bahkan gua maluuuuuu banget saat itu. Akhirnya tekad gua bulat untuk milih kotak baru. Ini hanya satu proses yang harus gua hadapin, proses yang bikin gua semakin tau bagaimana nikmatnya memilih loncat dari satu kotak ke kotak yang lain. Coba simak perbincangan ini

Toraja: imagine that every decision you made means a jump to a box
Toraja: so from banking box, you jump to media box
Toraja: where to go after media box?
Priska Siagian: to another box
Priska Siagian: that can make me writing anything i like
Priska Siagian: dan dibayar
Priska Siagian: and i've got pay
Toraja: you know i usually jump to abox without knowing what i want to do in that box
Toraja: just jumping and let see what to do next
Toraja: so risky and surprising
Toraja: aimless

Orang gila ini emang unik makanya gua panggil dia orang gila heheheheheh. Tapi disadari atau tidak, gua termasuk orang yang sangat memilih....apapun itu semuanya GUA YANG MILIH...Just don't push me to hard itu yang selalu gua bilang ke tukang es krim itu. Semua harus gua lakukan dengan tingkat kesadaran yang penuh. Bukan berarti orang yang tidak seperti gua tidak sadar...gua rasa setiap orang punya definisi kesadarannya sendiri. Kaya si toraja gila itu...itulah definisi kesadarannya risky, suprising, and aimless. Tapi kesadaran gua ya itu...pilih setiap pilihan lo dengan sadar dan terima setiap resikonya dengan tidak pernah menyesal. Caranya....negosiasikan realita itu dengan idealisme. Dan negosiasi gua sampai saat ini adalah, karena "mereka" (baca:realita) mundur satu langkah maka gua mundur satu langkah. Gua akan cari tempat lain yang bisa bikin gua maju satu langkah. Gua pikir keadaan di tempat yang sekarang benar2 tidak sehat (baca:dewasa) setidaknya itu juga yang diakui oleh redaktur gua yang keluar itu. Gua pikir permasalahannya bukanlah pada apakah kita menyerah atau tidak, tapi bagaimana kita menyakini bahwa mimpi kita bisa tumbuh subur karena dia ada di tempat yang seharusnya. Dan tiba2 tawaran untuk rotasi itu tidak begitu menggairahkan buat gua. I Just Want To Get Out From Here...thats all.

Dan baru aja gua denger dari QQ kalo dia sudah selesai diwawancara ama redaktur-redaktur itu. Tiba-tiba mereka semua ingin mengetahui kapasitas kita. Tiba-tiba gua sedih karena QQ sedih. Ah perubahan itu emang harus dijawab dengan seberapa berani lo melepaskan kemapanan lo atas semua situasi yang lo nikmatin selama ini. Ini mungkin yang dimaksud dengan risky, surprising, dan aimless si toraja gila. Well gua tetap percaya bahwa Sang Sahabat selalu percaya sama gua setiap kali memasuki proses hidup. Well we can make it kan....Oh Tuhan mari kita bercinta dalam kerumitan yang satu ini dan seperti biasa mari kita menemukan kepuasan didalamnya.

Tarik nafas dalam-dalam dan...WE CAN MAKE IT IF U TRY!!!!!

No comments: