Monday, August 23, 2010

Saya Terluka

Saya terluka.

Saya terkapar.
Meringankan tubuh tanpa mengerti harus ke mana.
Memutar semua kepingan yang begitu indah terbentuk.

Saya melemah.
Meneteskan air mata.
Melontarkan beribu pertanyaan dan berpikir kemana perginya mimpi indah.

Saya terpuruk.
Tidak pernah sedalam ini, seingat saya.
Saya kecewa.
Tidak pernah seterluka ini, seingat saya.

Ingin rasanya mengapungkan diri di atas dinginnya air laut.
Mengalir dan membuang segala ketakutan yang ada.
Mencuri kembali kedamaian yang diselipkan laut dalam bilur-bilur kebeningan udara.
Ya saya mencoba.
Mencoba menyembuhkan luka yang mungkin akan selalu meninggalkan bekas.

Anehkah bila kupu-kupu merindukan dinginnya air laut?
Anehkah bila kupu-kupu menutup badannya dengan sayap yang terkoyak?
Anehkah bila aku memilih bertahan?
Seorang teman berbisik,
"Tak ada alasan untuk menyerah, sama seperti tak ada alasan untuk menitipkan mimpi pada yang lain."

Dan saya bisa katakan, saya terluka, sambil mengusap hati yang masih bersinar.

1 comment:

nidandelion pedestrian said...

i know it hurts you terribly bad.all you need is some time to dive in your me-time.and i think what happened can be your 'cocoon' to be a brighter butterfly.i believe,it wont take too long for you to be ready to fly again *big hug