Saturday, March 20, 2010

Only with Strenght and Hope

Saya lagi dibuai oleh duet suami-isteri yang luar biasa, Endah and Rhesa. Duo bergaya nyentrik dengan permainan yang sangat apik.

Awalnya, saya diberi CD yang berisi band-band Indie oleh sahabat saya Hanida yang akrab dipanggil Nida. Mulai dari Sore, Efek Rumah Kaca, Endah and Resa, sampai King Of Convenience. Semua band punya kharismanya masing-masing. Benar-benar menghipnotis dengan cara yang beda.

Tapi ketika saya mendengarkan Endah and Rhesa, yang terbayang adalah Norah Jones. Dulu sewaktu kuliah, saya menggilai Norah Jones. Saya memutar lagunya berulang-ulang, sampai pita kasetnya meletot tapi Norah tetap bernyanyi buat saya :D Perjalanan Bandung-Jatinangor melalui jalan tol yang masih banyak sawah itu memberikan romantisme tersendiri buat saya. Plus saat itu, untuk mengejar kuliah pagi, saya harus jalan dengan suasana sedikit berembun di tol yang sepi. Ah nikmati sekali.

Bahkan setiap kali saya pulang ke Jakarta dengan kereta, Norah Jones membuat saya menghayal bernyanyi di tengah sawah-sawah itu dengan gaya baju Erika Badu. Gosh, her voice really fly me away.

Dan ini juga yang saya rasakan ketika mendengar Endah and Rhesa. Di atas "pohon beton" saya nangkring di lantai 14. Tepat di dalam gedung berkaca yang membantu saya melihat Jakarta dengan jarak pandang yang bisa sampai arah Kelapa Gading. Endah and Rhesa membuat saya menjalani deadline-deadline dan tuntutan kantor dengan lebih relaks.

Saya terselamatkan dari tekanan sekitar yang kadang kala ngga masuk akal. Hanya karena hal sepele yang tak perlu dibuat emosi, semuanya bisa buyar dan menelan ludah kepahitan. Tapi Endah and Rhesa bernyanyi buat saya. Judulnya Thousand Candles Lighted. Gosh kata-katanya puitis banget dan benar-benar membantu kita untuk membuka mata bahwa Only with strength and hope we bring a better tomorrow.

Saya semakin percaya bahwa setiap hal yang kita lakukan hari ini akan membuat setiap kata-kata doa yang dinyalakan akan membawa hari esok yang lebih baik. Bahwa setiap bunga yang merekah adalah bukti setiap pergantian hari adalah sebuah keindahan.

Dan saya berbicara dengan Sang Pencipta Kehidupan dengan banyak medium. Termasuk ketika dengan sengaja Dia membawa saya pada penampilan live Endah and Rhesa di acara launching produk shampoo wanita. Saya merinding melihat cara mereka berkomunikasi melalu lagu. Bahkan sesekali Endah menggoda Rhesa dengan kata-kata centilnya mengenai rambut keriting sang Suami. But hey, they talking about love. Matanya, bahasa tubuhnya, petikan gitarnya, semua berbicara mengenai kesempurnaan satu sama lain ketika bersama.

Cinta yang sempurna, rasanya itu yang membuat mereka bisa begitu santai membawakan lagu-lagu. Karena itu sudah mengalir dalam keseharian mereka. Dan mereka benar-benar berbicara bahwa akan selalu ada esok yang lebih baik, only with strength and hope. Makasih ya Sang Pencipta Keindahan, untuk semangat baru yang dialunkan melalui mereka berdua. Terima kasih untuk kepercayaanya membuat saya bisa menikmati semua ini. Yuk kita main bareng lagi, udah lama kayanya kita ngga berbicara dari hati ke hati. Thanks for Your short note trough this marvelous couple.




Thousand Candles Lighted

Thousand Candles Lighted, and each candle is a prayer
Let us break the darkness through this little candle light
Let us throw the darkness through this little candle light

Thousand flowers bloom, and each flower is a hope
Let us be the people who bring a better tomorrow
With strength and hope we cover it by love

Only with strength and hope we bring a better tomorrow
Only with strength and hope we build a better tomorrow

I know someone standing forward in his believe in
The most person with a big hope and strength
And a part of him has grown in me
Inspired my whole life
he brings me to a new vision of life.. as time goes by

even death do us part
separate us in a distance but not in heart
but the spirit stay somewhere in my heart
give me a reason to never giving up

and he’s not afraid of the dark
cause the dark is part of our life
but he’s worry for the dimness,
cause the dimness means you’re giving up

No comments: