Wednesday, March 18, 2009

Mencuri optimisme

Rabu (18/3), melalui sambungan internet saya dan my ice cream maker berbagi cerita. Sebenarnya tidak seratus persen cerita, angan-angan lebih tepatnya. Kita berhayal :D

Berhayal kalau salah satu diantara kita mendapatkan beasiswa. Pengalaman berpisah beribu-ribu mil dalam satuan waktu tertentu, membuat kita semakin menyadari betapa kita tidak bisa jauhan. Alhasil kita berhayal.

Bila salah satu diantara kita dipercaya bersekolah ke luar negeri, kita akan tetap bersama. Yang tidak dapat beasiswa mengikuti yang dapat. Lalu apa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup? Ya bekerja. Bisa dengan mengirimkan tulisan mengenai objek wisata atau tempat unik. Bisa juga kerja di kedutaan karena kalo hanya kerja jadi waiter, cuman meras tenaga tanpa tambahan knowledge.

Hayalan membuat kita percaya bahwa setiap situasi ada jalan keluarnya. Hayalan membuat kita percaya bahwa setiap kondisi ditentukan oleh kita. The power is on our hands.

Mencuri optimisme, itulah nikmatnya berhayal. Kita jadi tidak kecut menghadapi realita. Apalagi kalau kita punya teman dalam berhayal. Rasanya seperti ada teman yang menyakinkan kita bahwa optimisme yang dicuri itu bisa jadi kenyataan. Ah indahnya berhayal...indahnya mencuri keberanian untuk mengalahkan penatnya realita. Jadi, mari berhayal bersama!!!

Monday, March 9, 2009

Hmppffff...

Saya kelelahan...
Saya jenuh luar biasa...

Saya marah teramat dalam,
sedalam rasa dendam saya kepada ular yang konon menjatuhkan manusia ke dalam dosa.

Saya merasa sudah waktunya....
sudah waktunya untuk melakukan pernyataan tegas.

Dan ketegasan itu tengah menunggu waktu untuk menjadi nyata.
Karena kini, saya tidak peduli apa yang mereka beri untuk saya.
Seperti ketidakpedulian saya untuk memberi yang terbaik untuk mereka.

Ini memang sudah menjadi saatnya!!!!