Setelah perjalanan panjang yang benar2 sempurna dengan segala ketidaksempurnaanya itu, terselip sebuah perbincangan ringan dengan tema yang sangat berat. NGOMONGIN TUHAN...Pasti Tuhan bersin-bersin ya pas kita omongin hehehehe. Gua merasa i've found my man...selain ge bisa madly in love with him, kita bisa sama2 menajadi gila dengan membicarakan Tuhan. Menemukan bahwa segala perbedaan kita bertemu dalam satu nama itu, TUHAN. Bisa sama2 ngetawain tentang pemikiran2 di balik keberadaan Tuhan. Bisa sama2 serius mengikuti jejak kaki sejarah tuhan. Itu seru banget. Kita tidak cuman bisa berbagi cinta tapi kita juga bisa berbagi Tuhan...Ah proses yang luar bisa memang.
Dan setelah pulang akhirnya gua teringat salah satu puisi gua yang gua bikin sewaktu skripsi. Puisi tentang Tuhan, berhubung skripsi gua tentang kerukunan umat beragama, puisi itu menjadi pengantar yang pas. Jadi, sebelum orang pusing dengan skripsi gua itu, mereka akan "disejukkan" dengan puisi itu. Dan menurut gua, ini salah satu puisi terbaik gua...hehehehe
Bandung,21 Januari 2005
Siagian Priska CR
Mendefinisikan Tuhan
Tuhan ada bukan untuk diperebutkan
Seperti manusia memperebutkan cinta dan daya tarik dari lawan jenisnya
Tuhan juga ada bukan untuk diberi pembenaran
Seperti manusia selalu mencari pembenaran atas nama keterbatasannya
Tuhan bukanlah barang komoditas malaikat-malaikat surga
Dengan usaha sekecil-kecilnya mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
Dan Tuhan bukanlah materi yang diciptakan untuk mengaktualisasikan diriNya
Tuhan adalah kehidupan
Di mana ada penghargaan dan pengharapan di dalamnya
Dia adalah sahabat kemanusiaan
Di mana ada pengakuan dan penghormatan di dalamnya
Dia adalah keadilan
Di mana perbedaan tidak mendapat tempat di dalamnya
Dia adalah ketulusan
Di mana ada perhatian dan kelembutan dalam ekspresiNya
Maka rasakanlah kehadiranNya seperti kita merindukan datangnya hari
Seperti kita menantikan mekarnya kerendahan hati
Dan seperti kita berserah di dalam kepercayaan
Karena Tuhan adalah bagaimana hidup dipersepsikan
1 comment:
it's beautiful, your poem. it sounds prophetic and philosophical at the same time.
Post a Comment